Sejak saat itu dia dikenal sebagai pemain yang gemar menggiring bola seperti anjing laut.
Tak hanya unjuk gigi di level klub, Kerlon bahkan juga menunjukkan skill uniknya itu di level internasional saat memperkuat tim nasional Brasil U-17 dan U-20.
Dia bahkan didaulat sebagai pemain terbaik sekaligus top skor Copa America U-17 pada 2005.
Kerlon mencetak delapan dari tujuh laga di ajang tersebut.
Kehebatan skill yang ia miliki tersebut membawa dirinya berkarier ke Italia dan Belanda.
Dia sempat memperkuat Inter Milan, Chievo Verona, hingga Ajax Amsterdam.
Breaking! #Scherpen lijkt de achter-achterneef van onze Braziliaanse held #Kerlon (Moura Souzate) zijn, ook wel de #Foquinho "Zeehond". #Ajax pic.twitter.com/W6m9ZhG1aV
— AjaxNationScout (@Flasher933) July 9, 2019
Sayang, cedera lutut yang kerap kambuh membuat Kerlon lebih banyak menghabiskan waktunya di meja perawatan.
Situasi tersebut membuat dirinya gagal menunjukkan skill Anjing Lautnya dengan maksimal saat mengembara di Benua Biru.
Padahal, selama berkarier di negaranya Brasil, ia acap kali mempertontonkan teknik tersebut.
Dia berlari menggiring bola menggunakan dahinya dari tengah lapangan menuju daerah pertahanan lawan.