Baca Juga: Kerlon Moura Souza, Eks Inter Milan yang Khas Dengan Gaya Anjing Laut
— Ilham Ahmad Fauzi, S.H, S.I.KOM (@ilhamdysis) September 15, 2019
Dikutip SportFEAT.com dari laman Tribunnews, ada spanduk warung makan, seperti 'pecel lele Cak Irul', 'warkop Abdul', 'pusat toko susu', 'warteg ayam kremes', hingga penerimaan siswa baru paud.
Selain itu, terdapat bentangan spanduk berisikan tulisan-tulisan komikal. Seperti, 'Di cari, telah hilang selama 3 musim kompetisi'.
Ada juga, 'Dilarang kentut sembarangan tanpa seizin penghuni tribun', 'rumah ini, dijual', dan 'iklan obat perkasa'.
Sekretaris Umum The Jak Mania, Diky Soemarno, angkat bicara untuk menjawab mengapa ia dan rekan-rekannya membawa spanduk seperti demikian.
Baca Juga: Eks Direktur Juventus Bilang, Maurizio Sarri Buruk untuk Sepak Bola
— Ilham Ahmad Fauzi, S.H, S.I.KOM (@ilhamdysis) September 15, 2019
"Kami berpikir saat diberikan spanduk dukungan, Persija Jakarta tak bisa menang. Diberi spanduk kritikan, mereka baper (terbawa perasaan)," ucap Diky Soemarmo.
"Istilahnya, Persija Jakarta meminta jangan dikritik dari awal karena itu tidak bagus buat tim dan malah bikin tim lwan tambah semangat," ujarnya menambahkan.
Diky menilai, spanduk-spanduk nyeleneh menjadi solusi untuk melakukan protes kepada pemain Persija.
"Ya sudah, kami bingung, makanya kami kasih spanduk yang tidak ada hubungannya dengan spanduk sepak bola. Istilahnya, lucu-lucuan," tutur Diky lagi.