Find Us On Social Media :

Alasan Indonesia Tetap Helat Formula E meski Merugi hingga 3 Tahun

Rio Haryanto menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang pernah menjajal mobil Formula E

Bahkan, dua hari berselang, Pemprov DKI kembali mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp934 miliar dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 di ruang Komisi E, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).

Ratusan miliar uang yang keluar diprediksi Anies Baswedan bakal membuat Indonesia merugi dalam beberapa tahun mendatang.

Baca Juga: Simona Halep, Ratu Tenis asal Rumania yang Mencintai Sepak bola

"Tahun pertama, kita pasti rugi sampai tahun ketiga. Setelah itu baru mendapatkan untung di tahun keempat dan kelima," kata Anies.

Walau begitu, peraih gelar doktor ilmu politik Northern Illinois University, Amerika Serikat, ini menilai bahwa investasi yang dikeluarkan Indonesia akan memberi keuntungan.

"Kita mengeluarkan biaya ini, tapi akan ada pergerakan perekonomian Rp1,2 triliun," ucap Anies.

"Tapi Jakarta masuk di musim yang tepat karena penonton Formula E di seluruh dunia kini sedang tinggi," tutur Anies Baswedan menyambung.

Anies Baswedan bercermin pada Singapura yang juga merugi pada tahun-tahun pertama menggelar Formula 1.

Namun, setelah itu, Singapura terus mendapatkan keuntungan dari visa dan pariwisata sejak 2008 hingga saat ini.

"Maka karena itu kami berani untuk menggelar Formula E Jakarta sampai lima tahun ke depan," ujar Anies Baswedan memungkasi.

Baca Juga: Ini Alasan Bima Sakti tentang 4 Pemain Timnas U-16 yang 'Tak Tersentuh'

Sementara itu, wilayah sekitar Monas akan dipersiapkan untuk menghelat Formula E Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengucap, ada dua rute alternatif yang disiapkan menjadi lintasan ajang Formula E 2020 di Jakarta.

Rute pertama, yakni Silang Monas Tenggara (belakang Stasiun Gambir) - Jalan MI Ridwan Rais - berputar di Tugu Tani - kembali ke Jalan MI Ridwan Rais - Jalan Medan Merdeka Selatan - putar balik di depan Wisma Antara - kembali ke Jalan Medan Merdeka Selatan - Silang Monas Tenggara.

Sementara rute kedua, yakni Silang Monas Selatan (sebagai pit stop) - Jalan Medan Merdeka Selatan - belakang Stasiun Gambir - Jalan MI Ridwan Rais - belok kanan ke Jalan Medan Merdeka Selatan - Bundaran Air Mancur - Silang Monas Selatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Salah satu jalan yang ditempuh oleh @hariankompas sebagai institusi media dalam upaya pembinaan sepak bola usia muda adalah dengan menyelenggarakan kompetisi sepak bola usia muda kelompok usia 14 tahun, yaitu Liga Kacang Garuda U-14 nih, Sob! . Pemain sepak bola usia muda akan merasakan iklim kompetitif selama pergelaran Liga yang dilaksanakan selama 30 pekan lamanya. Pengalaman yang sangat berharga penuh tempaan, baik fisik ataupun mental, akan menjadikan mereka pesepakbola yang baik dan profesional. . Kayak apa sih kompetisinya? Yuk dukung @ligakgu14 setiap hari Minggu, mulai 22 September 2019, pukul 7 pagi sampai 4 sore di Stadion Olahraga Universitas Muhammadiyah Jakarta. . Cek informasi lengkapnya di sini: ligakg.kompas.id atau ikuti terus media sosialnya ya! . . Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Musim 2019/2020 dapat terselenggara berkat dukungan dari @Kacang_Garuda #LigaKompas2020 #LigaKompasKacangGaruda

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on