SportFEAT.COM - Kalau tidak ada Marc Marquez, Honda bisa jadi melempem di MotoGP. Hal itu seperti dikatakan oleh Carlo Pernat.
Marc Marquez terus-terusan mendominasi sejak bergelut di kasta teratas MotoGP pada 2013.
Bersama Repsol Honda, Marc Marquez telah mengemas 52 kemenangan di kelas MotoGP.
Bahkan, 44 kemenangan di antaranya mengantarkan Marc Marquez memenangi gelar juara dunia sebanyak 5 kali dalam enam musim terakhir.
Baca Juga: Inilah 3 Pemain 'Bau Kencur' Persib Bandung yang Promosi ke Tim Senior
Secara tidak langsung, kesuksesan pembalap asal Spanyol itu membuat nama Honda membubung tinggi meninggalkan pabrikan-pabrikan lain.
Pabrikan lain itu seperti Yamaha, yang sempat jadi penguasa MotoGP bersama Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Hanya saja, pengamat MotoGP, Carlos Pernat, menilai bahwa sebetulnya kualitas Honda tidak ada apa-apanya kalau tidak ada Marquez.
Carlo Pernat cogita Quartararo ou Viñales na Ducati em 2021. https://t.co/sP29SEabRx pic.twitter.com/eCnOnVQGKX
— Mania Moto (@Mania__Moto) September 16, 2019
Baca Juga: Fadil Sausu Beri Persembahan Indah untuk Suporter Bali United
"Honda seharusnya berusaha mati-matian untuk menjaga Marquez. Sebab, tanpa dia, mereka hanya akan selevel dengan Aprilia," tutur Pernat, dikutip SportFEAT.com dari laman GP One.
"Marquez masih akan memukau, setidaknya hingga delapan musim mendatang tanpa mampu disaingi oleh pembalap lain," kata Pernat meyambung.
Berdasarkan pernyataan Pernat, kualitas yang dimiliki Marquez sangat menentukan posisi Repsol Honda pada musim ini.
Sebab, dari 333 poin yang sudah diraih Repsol Honda, 300 di antaranya disumbang oleh Marquez.
Jumlah poin tersebut mendudukkan Repsol Honda di urutan kedua klasemen tim di belakang Mission Winnow Ducati (357 poin).
Baca Juga: Lionel Messi Tunjukkan Kelembutan Hati meski Jadi Seteru Cristiano Ronaldo
Karena itu, andai tim pabrikan garpu tala tersebut hanya mengandalkan Jorge Lorenzo, cuma 23 poin yang dapat mereka peroleh (10 poin lainnya disumbang Stefan Bradl).
Angka tersebut akan menempatkan Repsol Honda di bawah Aprilia yang nangkring di posisi sembilan klasemen dengan 78 poin.
"Andai saya menjadi lawan Marquez, saya akan langsung menyerah jika tahu saya lebih lambat barang satu detik darinya saat latihan," ujar Pernat melanjutkan.
"Bagi saya, itu sudah berarti kekalahan," kata pria asal Italia berusia 71 tahun tersebut menandaskan.