"Ini menjadi pembelajaran bagi saya pribadi. Mudah-mudahan ke depan saya bisa lebih jeli mengatur komposisi pemain," kata Seto.
Baca Juga: Korea Open 2019 - Minions dan Gregoria Jaga Tren Positif Indonesia
Eks pemain PSIM Yogyakarta itu menyatakan bahwa dirinya telah menyiapkan strategi agar bisa mencuri setidaknya satu poin dari kandang Singo Edan.
Salah satu cara yang ia ungkapkan adalah dengan memainkan penyerang Kuehedya Hari Yudo di babak kedua.
Namun, strategi tersebut urung diterapkan lantaran Seto harus memasukkan pemain lain yang lebih mendesak.
"Saya lihat pemain kami di bek kiri dan kanan dalam kondisi yang kurang bagus. Jadi, semua rencana kami untuk mengganti pemain tepat tidak terjadi," ucap Seto.
Pelatih pemilik lisensi Pro AFC ini juga menambahkan, pemain PSS terlalu mudah kehilangan bola.
Baca Juga: Menanti Babak Awal Masa Depan Paul Pogba Bersama Manchester United
Hal inilah yang dimanfaatkan tim tuan rumah untuk mengobrak-abrik pertahanan anak asuhnya yang digawangi Ikhwan Ciptady dan Asyraq Gufran.
"Masalah pertahanan seperti itu. Pertahanan ini artinya bukan hanya pemain belakang, tetapi juga pemain depan. Ini yang menjadi evaluasi kami," kata Seto
Pertahanan PSS pada laga ini memang tampak dengan begitu mudah ditembus oleh Arema FC.
Seto sendiri tidak bisa memainkan pemain andalannya di lini belakang, Alfonso de la Cruz, serta Bagus Nirwanto dan Dery Rahman.
Baca Juga: Inilah 3 Pemain 'Bau Kencur' Persib Bandung yang Promosi ke Tim Senior
Sementara itu, kekalahan ini membuat PSS Sleman tertahan di posisi ke-7 klasemen semntara Liga 1 2019 dengan koleksi 28 poin.
Sedangkan Arema FC berhasil menyalip posisi PSS Sleman di tabel klasemen dengan menduduki peringkat ke-4 Liga 1 2019 dengan raihan 30 poin.