Karena itu, ia mengharapkan nasib yang berbeda terjadi pada musim depan.
"Kami perlu memikirkan mengenai masa depan, tidak hanya soal besok ataupun lusa," ujar Rossi dikutip SportFEAT.com dari CorsediMoto.
"Dengan pengalaman yang saya miliki, akan lebih berguna bagi saya untuk pengembangan motor baru."
"Terlebih masih perlu waktu bagi komponen baru yang kami jajal untuk berkembang."
"Akan sangat menarik untuk melihat hal baru yang dibuat Yamaha, walaupun Anda harus bekerja keras untuk mengembangkannya," tutur Rossi lagi.
Baca Juga: Apa yang Terjadi dengan Ronaldo dan Dybala di Ruang Ganti Juventus?
Yamaha memang sedang melakukan pembenahan terkait komponen YZR-M1 demi menghasilkan motor yang bisa bersaing.
Paling gres, pabrikan asal Jepang itu mencoba mengaplikasikan lengan ayun berbahan karbon dan knalpot ganda.
Dua komponan tersebut diklaim bisa menjadi solusi problem daya cengkeram ban belakang dan kecepatan yang selama ini dikeluhkan Rossi dan rekan setimnya, Maverick Vinales.
"Saya tidak punya kesempatan untuk bersaing dengan Dovizioso dan Miller," tutur Vinales mengeluh usai MotoGP Aragon, dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.
"Kami tahu top speed menjadi kelemahan kami, dan kami mendorong Yamaha untuk memperbaikinya tahun depan," ucap Rossi menimpali.
Baca Juga: Usai Berpisah dari Kim Ji-hyun, PV Sindhu Masih Belum Memiliki Pelatih
Menurut data yang didapat dari laman resmi MotoGP, Vinales menjadi bulan-bulanan empat pabrikan pada seri Aragon, 22 September lalu.
Dengan motor YZR-M1, pembalap asal Spanyol itu hanya mampu mencatatkan top speed 338,6 kpj (kilometer per jam).
Nilai itu lebih rendah dari milik Andrea Dovizioso (Ducati: 346,1 kpj), Cal Crutchlow (Honda: 341,8 kpj), Alex Rins (Suzuki: 341,8 kpj), hingga Hafizh Syahrin (KTM: 341,8 kpj).