Find Us On Social Media :

Indonesia Masters 2019 - Sempat Kewalahan di Laga Perdana, Fajar/Rian Merasa Ada yang Aneh

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat tampil di babak pertama Indonesia Masters 2019, di GOR Ken Arok, Malang, Rabu (2/10/2019).

SportFEAT.COM - Ada keanehan yang dirasakan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat melakoni babak pertama Indonesia Masters 2019.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil melanjutkan perjuangan mereka pada turnamen bertajuk Yuzu Indonesia Masters 2019 itu.

Bermain di lapangan 4 GOR Ken Arok, Malang, ganda putra peringkat kelima dunia itu sukses mengantongi kemenangan di babak pertama, Rabu (2/10/2019).

Fajar/Rian melaju ke babak kedua Indonesia Masters 2019 setelah memenangi laga atas pasangan 'gado-gado' Avinash Gupta/Reza Dwicahya Purnama (Inggris/Indonesia).

Pada laga yang berjalan dalam dua gim dengan durasi 26 menit itu, duo FajRi menang dengan skor 24-22, 21-12.

 

Meski secara durasi laga tersebut cenderung singkat, Fajar/Rian tampak kewalahan saat menghadapi Gupta/Reza.

Sempat unggul jauh di gim pertama, Fajar/Rian justru tersusul, dipaksa melakoni setting sebanyak tiga kali dan nyaris kalah di gim tersebut.

Dari segi pola permainan, Fajar/Rian sendiri sebenarnya mengaku tidak ada kendala.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2019 - Leo/Indah Diturunkan, Indonesia Susun Kekuatan Penuh Vs Hong Kong

Akan tetapi, mereka justru merasakan keanehan yang lain pada laga tersebut.

Pasangan yang menyandang status unggulan teratas itu mengaku cukup terkejut dan kerepotan dengan kondisi shuttlecock yang digunakan pada turnamen BWF World Tour Super 100 itu.

Bahkan, menurut Fajar, dengan kondisi shuttlecock yang kencang, pola bermain bertahan pun akan sulit untuk diterapkan.

"Pertama, memang tadi waktu main itu masih merasa agak aneh, mungkin karena baru pertama kali. Kalau kondisi lapangan dan angin sih kurang lebihnya tidak begitu ada masalah," ujar Fajar, dikutip SportFEAT.com dari Djarum Badminton.

"Tapi justru arah shuttlecock-nya yang susah diatur. Jadi gampang out. Kalau dapat shuttlecock yang seperti ini kayanya nggak akan ada reli dan nggak bisa main defend, karena shuttlecock-nya benar-benar kencang," imbuhnya.