SportFEAT.COM - Pemain Cagliari, Radja Nainggolan, menyesalkan keputusan Inter Milan yang memaksanya hengkang pada bursa transfer musim panas lalu.
Radja Nainggolan juga mempertanyakan keputusan pelatih Inter Milan, Antonio Conte, yang telah mendepaknya.
Sebab pemain berdarah Batak ini masih merasa cukup baik untuk bersaing memperebutkan satu posisi lini tengah La Beneamata.
Radja Nainggolan pun menilai keputusan yang dibuat manajemen Inter Milan cukup janggal, lantaran dia masih menjadi salah satu pemain kunci pada musim lalu.
Baca Juga: Presiden Sassuolo Berpulang, Bek Juventus Kirim Pesan Sarat Makna
Bahkan, Nainggolan berhasil membawa Inter Milan finis di zona Liga Champions lewat gol penentunya saat melawan Lazio.
"Saya membawa Inter ke Liga Champions dengan gol penentu, tetapi penghargaan itu milik semua orang," katanya, dikutip SportFEAT.com dari La Repubblica.
Inter Milan mendatangkan Radja Nainggolan dari AS Roma di musim panas 2018 lalu.
Sang gelandang ditebus dengan mahar 24 juta Euro plus pemain muda potensial milik Inter, Nicolo Zaniolo.
Baca Juga: Mengenal Uyung, Pilar Persib Putri yang Pernah Jadi Pemain Futsal Profesional
Antonio Conte sebenarnya pernah tertarik mencoba memboyong pemain asal Belgia itu ketika masih membesut Chelsea.
Namun ketertarikan Conte itu seperti langsung tak berbekas setelah dirinya dipercaya melatih Inter Milan pada musim ini.
Radja Nainggolan yang sudah menjadi anak buahnya justru disingkirkan Antonio Conte dengan dipinjamkan ke Cagliari.
"Rasanya gila harus menjual pemain dengan paksa," kata pemain berusia 31 tahun itu.
“Klub tidak akan pernah memenangkan hal-hal seperti itu dan para pemain dilihat hanya sebatas angka (uang, red)," lanjutnya.
Baca Juga: Tanpa Ghozali Siregar, Robert Alberts Bekali Persib Bandung dengan 20 Pasukan Melawan Madura United
Kendati Nainggolan sedikit menyesali keputusan klubnya itu, tetapi ia cukup bahagia dengan capaian Inter Milan di awal musim ini.
“Saya senang mereka sangat kuat tahun ini, saya berharap yang terbaik untuk mereka," kata Radja.
"Saya tidak keberatan jika mereka memenangkan scudetto musim ini, tetapi ada sedikit rasa sesal di pihak saya," lanjutnya
"Sungguh aneh mengatakan dua tahun lalu bahwa anda tidak dapat melakukannya tanpa pemain ini dan kemudian, dua tahun kemudian tidak dinginkan lagi," ujanya memungkasi.
View this post on InstagramHasil lengkap pertandingan Liga Europa Grup A-L. Ada tim jagoanmu? #EuropaLeague #LigaEuropa
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on