"Akan selalu ada perdebatan soal penjaga gawang di klub ini. Saya punya 25 pemain dan memperhitungkan mereka semua," kata juru taktik asal Prancis ini.
Lebih lanjut, Zidane mempertanyakan cerca publik yang terlalu besar kepada Courtois dalam satu laga.
Zidane memandang bahwa publik seakan lupa bahwa sebelum kebobolan dua gol, Courtois telah mengukir tiga cleansheet beruntun dalam tiga laga Liga Spanyol terakhir.
Thibaut Courtois At His Best, lol... pic.twitter.com/BT7HTaM40J
— Mwas Mchelsea (@MwasMchelsea) October 2, 2019
Baca Juga: Bursa Ketua Umum PSSI Diisi oleh 10 Kandidat, Sejumlah Nama Familiar Menyeruak
Yakni saat Real Madrid menghadapi Atletico Madrid (0-0, 29/9/19), Osasuna (2-0, 26/9/19), dan Sevilla (1-0, 23/9/19).
Dikutip SportFEAT.com dari laman Marca, Real Madrid telah kebobolan 11 gol sepanjang musim ini di berbagai ajang.
Sepuluh gol di antaranya terjadi melalui tembakan dari dalam kotak penalti.
Fakta di atas memberikan indikasi bahwa lini pertahanan dan lini tengah Los Blancos gagal menjadi tembok untuk meminimalkan potensi ancaman yang diterima Courtois.
Selain itu, sebanyak 42,86 persen tembakan yang diterima Courtois di ajang Liga Spanyol berasal dari kotak 16.
Nilai tersebut lebih kecil daripada yang diterima kiper Atletico Madrid, Jan Oblak, yakni 27,27 persen.
Real Madrid termasuk tim yang paling sedikit kebobolan di Liga Spanyol sejauh ini, enam gol.
Mereka ada di belakang Atletico Madrid (4 gol) dan Athletic Bilbao (3).
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ungkap Rahasia Kebugaran yang Bikin Rekan Setim Takjub
Kendati demikian, Courtois juga memiliki andil karena secara statistik ia lebih mudah dibobol.
Ia, yang menerima 14 shot on target di kotak penalti tim, rata-rata kebobolan setiap mendapat 2,3 tembakan di Liga Spanyol.
Bandingkan dengan Oblak yang gawangnya baru jebol setelah rerata mendapatkan 3,7 ancaman.