Menurut Dauri, dana sebesar 500 juta rupiah yang harusnya diterima sangat besar artinya bagi klub Pesut Etam saat ini.
“Saya pikir tak hanya Borneo FC yang menunggu uang tersebut, tetapi juga kubu PSM, Persija dan Madura United juga membutuhkannya," ujar Danuri, dikutip SportFEAT.com dari Borneo FC.
"Saya sendiri sudah beberapa kali menghubungi pihak pelaksana, tetapi tak ada jawaban memuaskan dari mereka,” lanjutnya.
Baca Juga: Berita Liga 1 - 2 Pilar Persija Jakarta Siap Kembali Perkuat Macan Kemayoran
Dauri juga menambahkan, saat ini Borneo FC dan semua kontestan Liga 1 mengaluarkan dana yang tak sedikit.
Apalagi, banyaknya laga yang tertunda menambah bengkak keuangan klub kontestan sebab kompetisi juga dipastikan akan molor.
“Kami hanya meminta kepastian pada panitia soal uang hadiah tersebut. Saya tak tahu apakah tim lain juga ribut masalah ini atau tidak," ujar Dauri lagi.
Ia juga mengatakan dalam waktu dekat akan kembali mempertanyakan hal ini kepada panpel Piala Indonesia 2018.
Baca Juga: Persebaya Vs Borneo FC - Banyak Pilar Bajul Ijo Absen, Wolfgang Pikal Tetap Tenang
Seperti diketahui, pelaksanaan Piala Indonesia memang mengalami berbagai masalah sejak awal.
Turnamen yang melibatkan semua tim di Liga 1 dan Liga 2 tersebut, mengalami rentetan kendala pada pelaksanaannya.
Bahkan, saat sudah memasuki babak 8 Besar, rangkaian pertandingan secara tiba-tiba harus dihentikan karena “ditabrak” dengan pelaksanaan Piala Presiden.
Hal inilah yang akhirnya membuat Piala Indonesia 2018 yang sudah bergulir pada 2018 dan seharusnya rampung pada tahun tersebut justru baru berakhir pada Agustus 2019 lalu.