Pada ajang balapan di sirkuit Mugello itu, Petrucci berhasil menjadi yang tercepat, mengungguli Marquez dan rekan satu timnya, Andrea Dovizioso, yang berturut-turut finis di urutan kedua dan ketiga.
"Tentu, ada beberapa pembalap-pembalap lain yang bisa mengalahkan Marquez dalam beberapa seri, dan slah satu dari pembalap itu adalah saya," kata Petrucci sambil tersenyum, dikutip SportFEAT.com dari Speedweek.
Namun demikian, Petrucci pun tak bisa memungkiri bahwa Marquez memang dominan pada musim ini.
Rider 28 tahun itu bahkan menyebut bahwa Marquez bisa saja merengkuh titel juara dunia kedelapannya di hadapan publiknya sendiri pada GP Aragon 2019 andaikan tidak terjatuh pada seri GP Americas lalu.
"Tetapi memang harus diakui, bahwa Marc sangat pantas mendapatkan (gelar juara dunia kedelapan) itu. Saya pun tidak bisa memungkiri fakta tersebut," ucap dia.
Baca Juga: Ironi Honda - Marquez di Puncak Dunia, Lorenzo Merana di Gubuk Derita
Pada GP Thailand 2019, Danillo Petrucci sendiri harus puas finis di urutan kesembilan.
Pencapaian tersebut jelas di luar harapannya.
Sebab, pembalap Ducati berjuluk Petrux itu memiliki starting grid yang cukup bagus yakni di posisi kelima.
Petrucci sendiri saat ini menjadi rider Ducati terbaik kedua yang bercokol di posisi kelima klasemen pembalap MotoGP 2019.
Petrucci pun kian dekat dengan posisi tiga besar lantaran hanya terpaut selisih satu poin dengan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha, 163 poin) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar, 167 poin), yang duduk di urutan keempat dan ketiga.
Baca Juga: Viktor Axelsen Menjual Villa Mewah yang Ditinggali Bersama Sang Kekasih Seharga 21,3 Miliar Rupiah