SPORTFEAT.COM - Hari ini, 21 Oktober 2019, genap 1 tahun Luis Milla meninggalkan Timnas Indonesia.
Selama di Tanah Air, selain melatih Timnas Indonesia, Luis Milla juga dipercaya PSSI untuk mengasuh Timnas U-23 Indonesia.
Dalam catatan SportFEAT.com (BolaSport Network), pelatih asal Spanyol itu ditunjuk menangani Timnas Indonesia sejak 20 Januari 2017.
- Baca Juga: 5 Fakta Unik Man United Vs Liverpool - Salah Satunya Tangan Ajaib Solskjaer
- Baca Juga: Top Scorer Liga Spanyol Pekan 9 - 'Si Bodoh' Kalahkan Benzema dan Luis Suarez
Luis Milla kemudian fokus menangani Timnas U-23 Indonesia, walau dalam tempo singkat mulai 10 Agustus 2018.
Tanggal 21 Oktober 2018 tercatat sebagai hari terakhir Luis Milla sebagai pelatih di bumi Merah-Putih.
Sejak saat itu, Luis Milla Aspas menganggur sebagai pelatih.
Mantan pelatih timnas Spanyol mulai U-19, U-20, U-21, hingga U-23 itu mengisi waktunya dengan menjadi analis sepak bola di tanah airnya. Postingan terakhir Luis Milla di Instagram @luismillacoach, 16 Oktober 2019, diramaikan netizen Indonesia yang meminta dan menanti kehadirannya kembali di Bumi Pertiwi.
Harapan itu seiring dengan kekecewaan penggemar Timnas Indonesia terhadap performa kepala pelatih Indonesia saat ini, Simon McMenemy.
Terbalik dengan Milla, postingan terakhir McMenemy di akun Instagram @simonmcmenemy dibanjiri kemarahan netizen menyusul rangkaian hasil buruk Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia sudah melakoni 4 laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Putaran Kedua Zona Asia, 3 kandang dan 1 tandang.
Timnas Indonesia menyerah 2-3 kepada Timnas Malaysia, 0-3 kepada Timnas Thailand, dihajar Uni Emirat Arab 5-0, dan takluk 1-3 dari Timnas Vietnam.
Rentetan hasil buruk itu mengubur Timnas Indonesia di dasar klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan nilai 0 dari 4 laga.
Peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran ketiga memang belum tertutup, karena masih ada empat laga.
Namun dengan bermain tandang tiga dan satu kandang, kelolosan jelas merupakan tugas teramat berat bagi Timnas Indonesia.
Apalagi bagi Simon McMemeny yang kini berada dalam tekanan luar biasa.
- Baca Juga: Satu Rider Yamaha Siap Tantang Marc Marquez Sepanjang MotoGP 2020
- Baca Juga: Pertahankan Gelar di Denmark, Kevin/Marcus Berharap Final Derbi Merah Putih Terus Berlanjut
Secara psikologis, suasana batin Simon McMenemey, staf, dan seluruh pemainnya juga tak nyaman karena kini mulai ada negosiasi dengan Luis Milla.
Luis Milla dianggap sebagai jawaban atau jalan keluar atas kemerosotan Timnas Indonesia saat ini.
Simon McMenemy sendiri ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak 1 Januari 2019.
Artinya, pria Skotlandia berusia 41 itu sudah hampir sepuluh bulan berada di kursi panas pelatih Timnas Indonesia.
Berdasarkan catatan SportFEAT.com, Luis Milla juga hampir sepuluh bulan berada di kursi panas pelatih Timnas Indonesia,
Jika dihitung tanggal penunjukan Luis Milla sebagai pelatih sejak 20 Januari 2017, maka Simon McMenemy beruntung masih bisa bertahan lebih lama.
Simon McMenemy juga tak dibebani melatih Timnas U-23 Indonesia.
Dulu Luis Milla diimpor ke Indonesia dengan misi untuk memimpin penanganan timnas di semua level usia.
Itulah sebabnya kenapa gaji Luis Milla sangat tinggi.
Dalam periode kepelatihannya di Timnas Indonesia, Luis Milla sempat menangani enam uji coba internasional.
Dari enam uji coba itu, Luis Milla memetik 2 kali kemenangan, 2 imbang, dan 2 kekalahan.
Setelah itu, Luis Milla fokus mengasuh Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018.
PSSI dan pemerintah mewajibkan Luis Milla mampu membawa Timnas U-23 Indonesia hingga 4 besar atau semifinal Asian Games 2018.
Sayang, langkah Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018 terhenti di babak 16 besar.
Timnas U-23 Indonesia kalah adu penalti 3-4 dari Uni Emirat Arab setelah bermain 2-2 hingga perpanjangan waktu.
Ketidakpuasan terhadap Luis Milla berujung pada pemecatan sang pelatih.
Sempat pula muncul polemik pembayaran gaji Luis Milla yang terlambat dalam momen itu.
Tongkat komando pelatih Timnas Indonesia akhirnya diberikan ke Bima Sakti, asisten Luis Milla.
Bima Sakti langsung dihadapkan pada tantangan berat tampil dalam ajang Piala AFF 2018.
Timnas Indonesia akhirnya gagal total dan terhenti di penyisihan grup setelah cuma mampu menang 1 kali, imbang 1 kali, dan kalah 2 kali.
Tongkat pelatih Timnas U-23 Indonesia dari tangan Luis Milla kemudian juga dialihkan ke Indra Sjafri.
Target untuk lolos ke putaran final Piala AFC U-23 di Thailand, 8–26 Januari 2020, juga gagal.
Timnas U-23 Indonesia tersingkir di penyisihan Grup K dalam Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 setelah cuma menang 1 kali dan kalah 2 kali.
Di luar Thailand sebagai tuan rumah, Vietnam menjadi satu-watunya wakil Asia Tenggara yang lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2020.
Kala itu, Timnas U-23 Indonesia segrup dengan Vietnam, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Tugas Luis Milla
SEA Games 2019 kini menjadi fokus Indra Sjafri.
Bagaimana dengan Luis Milla jika kembali dipercaya melatih Timnas Indonesia?
Tentu saja hampir mustahil mengharapkan Luis Milla mampu mempersembahkan 4 kemenangan dalam sisa laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Publik pencinta Timnas Indonesia kini lebih berharap Luis Milla bisa memperbaiki proses permainan Irfan Bachdim dkk secara teknis-strategis.
Ketahanan fisik atau stamina juga menjadi kelemahan sangat mendasar di tubuh Timnas Indonesia saat ini.
LUIS MILLA
Nama Lengkap:Luis Milla Aspas
Tanggal Lahir:12 Maret 1966 (53)
Tempat Lahir:Teruel, Spanyol
Kebangsaan:Spanyol
Rerata Durasi Melatih:1,15 Tahun
Lisensi Melatih:UEFA Pro Licence
Formasi Favorit:4-2-3-1
Melatih Indonesia:Timnas Indonesia 20 Jan 2017-21 Okt 2018Timnas U-23 Indonesia 10 Agustus-21 Okt 2018