SportFEAT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, memandang bahwa Valentino Rossi termasuk dalam rider kelas utama yang sudah ketinggalan zaman.
Rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menghilang dari barisan pembalap yang menyelesaikan balapan di MotoGP Jepang 2019, Minggu (20/10/2019) lalu.
Hal itu terjadi karena Valentino Rossi mengalami crash di tikungan 1 pada lap ke-20.
Baca Juga: Arema FC Tahan Imbang Persipura, Milomir Seslija Soroti Fluktuasi Penampilan Jayus Hariono
Gagal menuntaskan balapan membuat Valentino Rossi tidak mendapatkan satu pun poin.
Gara-gara itu, posisi The Doctor (145 poin) yang sebelumnya menempati urutan enam klasemen, kini digeser oleh Fabio Quartararo (163 poin).
Dalam balapan di Sirkuit Motegi tersebut Quartararo, yang berumur 20 tahun, finis sebagai runner-up dari Marc Marquez.
Quartararo memang gagal memenangi balapan, tetapi finis di posisi kedua cukup untuk membuatnya dilabeli gelar Rooke of The Year 2019.
Rider asal Prancis ini mengikuti jejak Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa yang juga pernah merengkuh titel serupa pada musim perdana mereka di kelas utama.
Kemunculan Quartararo dan Marquez membuat keberadaan pembalap senior seperti Rossi mulai tak bertaji.
Fenomena ini pun disadari oleh pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
Menurut Pernat, masa-masa kedigdayaan para pembalap senior di kelas utama MotoGP telah paripurna.
"Setelah balapan ini (MotoGP Jepang 2019), kami memiliki para pembalap baru yang menggeser posisi para pembalap lama," tutur Pernat, dikutip SportFEAT.com dari laman GP One.
"Marquez, Quartararo, (Franco) Morbidelli, dan (Maverick) Vinales adalah para pembalap muda yang selalu bertarung untuk podium dalam beberapa race terakhir."
"Sedangkan (Valentino) Rossi, (Jorge) Lorenzo, dan (Andrea) Iannone mulai terpinggirkan," ujar pria 71 tahun ini menambahkan.
Baca Juga: F1 - 3 Skenario Lewis Hamilton Jadi Juara Dunia di Akhir Pekan Ini
Lebih lanjut, Pernat juga mengomentari performa Rossi (40 tahun), Lorenzo (32) dan Iannone (30) yang ketiganya berumur di atas kepala tiga.
"Sekarang Valentino hanya bisa berjuang untuk masuk 10 besar. Keputusannya mengganti teknisi merupakan pilihan terakhirnya untuk tetap kompetitif di kejuaraan ini," kata Pernat.
"Situasi Jorge juga tidak bagus. Dia tidak menunjukkan penampilan seperti seorang pembalap yang pernah meraih 5 gelar juara dunia."
"Sedangkan Andrea membuat keputusan yang salah dengan bergabung ke Aprilia. Performanya sama sekali tidak mengesankan," ucap mantan manajer divisi balap Aprilia ini lagi.
Baca Juga: Juventus Vs Lokomotiv Moskwa - Ronaldo Sebut 4 Pemain Berpengaruh di Timnya
Apa yang dinyatakan Pernat mungkin saja benar apabila menengok dalam daftar lima besar klasemen sementara.
Pasalnya, hanya Andrea Dovizioso (33 tahun) pembalap berkepala tiga yang mampu tampil kompetitif dan menduduki urutan dua klasemen pada MotoGP 2019.
Sisanya, Marquez (26 tahun), Alex Rins (23), Maverick Vinales (24), dan Danilo Petrucci (28), merupakan rider dari generasi muda.