Find Us On Social Media :

Penyebab Barcelona Bobrok di Liga Champions 2 Musim Terakhir

Ekspresi kecewa megabintang FC Barcelona, Lionel Messi, pada leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019 kontra Liverpool.

SportFEAT.COM - Kiper FC Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, menjelaskan faktor kegagalan timnya di Liga Champions dalam dua musim belakangan.

Keran juara Barcelona di Liga Champions terhenti setelah kali terakhir jadi kampiun pada musim 2014-2015.

Paling mentok, Barcelona lolos hingga babak semifinal, yakni musim 2018-2019.

Baca Juga: Si Anak Ajaib dari Norwegia Bisa Dimiliki Man United karena Satu Hal 

Publik pun mempertanyakan mengapa Barcelona tak lagi perkasa di Liga Champions.

Salah satu fenomena yang mungkin belum bisa lepas dari rasa bingung fan adalah saat Blaugrana jumpa Liverpool pada semifinal musim lalu.

Barcelona sebetulnya punya modal besar melangkah ke babak final setelah memenangi laga leg pertama di Camp Nou dengan skor 3-0.

Namun, dewi fortuna seolah tak menaungi Lionel Messi dkk ketika ganti bertolak ke Anfield pada laga leg kedua.

Mereka bertekuk lutut 0-4 dari Liverpool yang membuat agregat menjadi 3-4.

Baca Juga: Lawan Kalteng Putra dan Persija dalam 4 Hari, Persib bak Keliling Indonesia

Disingkirkan Liverpool pun seolah membuka luka lama bagi Barcelona yang pada musim sebelumnya disingkirkan oleh AS Roma dengan cara serupa.

Blaugrana menang 4-1 pada leg pertama babak perempat final di kandang sendiri.

Hanya saja, fase selanjutnya gagal ditempuh setelah AS Roma mengalahkan mereka 0-3 di Stadion Olimpico pada leg kedua.

Agregat akhir memang 4-4 untuk kedua tim, tetapi I Giallorossi berhak menggenggam tiket semifinal karena unggul agresivitas gol tandang.

Baca Juga: Berita Liga 1 - Presiden Persebaya Ultimatum Pemain yang Tak Bermain Sepenuh Hati 

Fenomena tersebut membuat sejumlah pihak menduga bahwa ada yang salah dari taktik racikan pelatih Ernesto Valverde untuk Barcelona.

Namun, Marc-Andre ter Stegen menyangkalnya. Baru-baru ini ia blak-blakan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan Blaugrana.

"Hasil akhir yang diraih bukan berasal dari masalah taktik, itu masalah psikologis," kata Ter Stegen, dilansir SportFEAT.com dari media Jerman, 11 Freunde.

"Kami harus melihat secara lebih mendalam soal masalah psikologis tim," ucap kiper 27 tahun itu menerangkan.

Ter Stegen bersikeras bahwa hal ini tak boleh laga terjadi di Barcelona pada masa mendatang.

Kendati demikian, kiper berpostur 187 sentimeter ini mengakui bahwa ia dan seluruh rekan setimnya tak bisa memberi penjelasan secara lebih.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jadwal pekan ke-10 Liga Spanyol 2019-2020. . #ligaspanyol #laliga #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on