SportFEAT.COM - Bek Juventus, Matthijs de Ligt, memberi jawaban atas insiden handball kala menghadapi Torino.
Derby della Mole antara Torino dan Juventus tersaji dalam giornata ke-11 Liga Italia, Minggu (3/11/2019) dini hari WIB.
Juventus, yang berstatus sebagai tim tandang, berhasil mengakhiri perlawanan Torino di Stadion Olimpico Grande dengan kemenangan 1-0.
Baca Juga: Real Madrid Vs Betis - 2 Faktor Kegagalan Los Blancos Menang
Umpan Gonzalo Higuain yang dituntaskan kaki Matthijs de Ligt pada menit ke-70, sudah cukup bagi Juventus mengamankan tiga poin.
Adapun gol tersebut merupakan lesakan perdana De Ligt bersama I Bianconeri di berbagai ajang.
Lesakan bek 20 tahun asal Belanda itu pun seolah menjadi penebus kesalahannya yang cukup kentara sepanjang musim 2019-2020, yaitu handball.
Menurut pantauan SportFEAT.com, tangan De Ligt bersinggungan dengan bola saat Juve menghadapi Inter Milan (7/10/19), Bologna (20/10/19), Lecce (26/10/2019), dan Torino pada laga dini hari tadi.
Namun, hanya dalam laga melawan Inter dan Lecce saja, handball si pemain tertangkap VAR (Video Assistant Referee) yang berujung pemberian tendangan penalti bagi lawan.
Sementara itu, De Ligt melakukan handball pada laga melawan Torino saat menit ke-11.
Hanya, wasit Daniele Doveri tak memberikan hadiah tendangan penalti buat tim tuan rumah.
Ia pun bersikukuh bahwa posisinya saat itu tidak layak dinilai sebagai handball.
Baca Juga: Fakta Kemenangan Liverpool atas Aston Villa - Ada Kaki Ajaib Sadio Mane
"Saya hanya berdiri sebagaimana semestinya dan bola mengenai saya. Seketika, saya pun tahu bahwa itu bukanlah penalti," ucap De Ligt, dikutip SportFEAT.com dari laman DAZN.
"Sebab, menurut aturan yang berlaku, jika tangan saya menjulur ke bawah, maka itu bukan penalti," katanya menjelaskan.
Terlepas dari seringnya melakukan handball, De Ligt mencetak sejarah setelah mencetak gol kemenangan buat Juve.
Ia kini masuk sebagai pemain kelima termuda yang bisa membikin lesakan buat Juve dalam Derby della Mole melawan Torino, menurut Opta.
Usia De Ligt saat mencetak gol adalah 20 tahun 82 hari. Ia ada di belakang para legenda Bianconeri yakni Felice Borel, Bruno Nicole, Menti, dan Guglielmo Gebetto.
Baca Juga: Dua Legenda MotoGP Memiliki Cara untuk Hentikan Marc Marquez