Dalam kacamata pelatih asal Islandia tersebut, ada tiga pemain yang cukup menyita perhatiannya lantaran memiliki kualitas bagus dalam duel satu lawan satu.
Tiga pemain yang dimaksud adalah Bagus Kahfi, Mochammad Supriadi dan Fajar Fathur Rahman.
"Saya katakan bahwa ada beberapa pemain yang oke dalam satu lawan satu di lini serang," ucap Arnason dikutip SportFEAT.com dari laman resmi PSSI.
"Ini sesuatu yang orang katakan mustahil dalam sepak bola. Biasanya tim tak punya banyak pemain yang oke satu lawan satu, tapi kalian punya tiga pemain. Yang nomor 20 (Bagus), 11 (Supriadi) dan 14 (Fajar)," puji Arnason.
Pada sisi lain, Arnason memang tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kekalahan yang diraih anak-anak didiknya dari Indonesia.
"Gol pertama benar-benar menjelaskannya. Gol di detik terakhir, tendangan bebas, benar-benar menjelaskannya. Itu tidak perlu (terjadi). Kami harusnya bisa memberikan Indonesia pertandingan yang sulit," kata Arnason.
"Kami kecewa dengan hasil ini tapi itu wajar. Kalian tidak bisa bermain terus seperti lawan Korea Utara. Kami mencoba lebih menyerang. Tapi ketika tertinggal 0-2 dari tim yang hebat, artinya laga sudah selesai," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fakhri Husaini sendiri juga mengaku bangga dengan kemenangan anak-anak didiknya.
Pelatih 54 tahun itu menuturkan bahwa kemenangan yang diraih skuad Garuda Nusantara merupakan buah manis dari komitmen para pemain.
"Dua gol yg terjadi di babak pertama adalah kerja keras seluruh pemain, secara sabar bisa membongkar pertahanan mereka melalui sayap," kata Fakhri.
"Saya memberikan apresiasi yang luar bisa kepada semua pemain. Mereka bermain sesuai dengan skenario kami. Mereka bermain sesuai komitmen kami semua, melawan tim Hong Kong yang memang memiliki strategi pertahanan yang cukup baik," ucapnya.