Baca Juga: Kento Momota Akui Tak Pernah Menyaksikan Laga Olimpiade 2016 akibat Rasa Sesal Teramat Dalam
Adapun Shesar juga berhasil menunjukkan progres positif. Baru saja dipanggil kembali oleh pelatnas, pencapaiannya bisa terbilang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.
Shesar kini sudah mengoleksi satu titel juara Russian Open 2019. peringkatnya pun naik drastis dan kini bertengger di urutan ke-21.
Namun demikian, Hendry Saputra tetap menyoroti beberapa aspek dari para anak-anak didiknya yang dinilai masih membutuhkan evaluasi besar.
Setidaknya ada tiga aspek yang cukup membuat gusar Hendry Saputra dari penampilan Anthony Ginting dkk.
Tiga aspek yang dimaksud adalah fokus bermain, membaca perubahan lawan dan akurasi pukulan.
Adapun secara fisik dan stamina, performa skuad tunggal putra dinilai sudah cukup meningkat.
"Kalau secara keseluruhan, saya lihat semuanya belum stabil. Dalam fokus penggunaan cara mainnya, dari baca perubahan lawan hingga pukulannya kurang tepat," kata Hendry dikutuip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Di sini (3 aspek -red), saya lihat mereka belum matang. Bukan tidak bisa main bagus, tapi ini perlu waktu. Untuk fisik dan stamina sudah oke,"
"Ada beberapa teknik yang perlu ditingkatkan dan bagaimana menerapkan pukulan yang lebih safe lagi," imbuhnya.
Bila berkaca dari turnamen World Tour terakhir (Fuzhou China Open 2019), ketiga tunggal putra didikan Hendry Saputra memang belum berhasil melangkah lebih jauh.