Faktor kedua adalah soal pengalaman dan gaji.
Shin Tae-yong memiliki pengalaman membesut timnas Korsel hingga melaju ke Piala Dunia 2018.
Berbeda dari Luis Milla yang belum pernah mengasuh timnas di level usia senior.
Meskipun, Milla pernah mengantar timnas U-21 Spanyol menjuarai Euro U-21 2011.
Akan tetapi, gaji Shin berada di angka sekitar 1/3 dari upah Milla.
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Vs Iran - Melihat Eksperimen Indra Sjafri di Lini Depan
Konon, Milla mendapatkan bayaran Rp2 miliar tiap bulan pada masa-masa terakhir melatih timnas Indonesia.
Sementara itu, menurut data Statista yang dilansir SportFEAT.com, upah Shin per tahunnya saat menukangi timnas Korsel adalah 450 ribu euro (sekitar Rp6,98 miliar).
Jika dihitung tiap bulannya, maka gaji Shin kira-kira 581 juta rupiah.
Bahkan Shin dikabarkan bersedia menerima potongan lagi andai membesut timnas Indonesia, yang levelnya jauh di bawah Korsel.
Faktor ketiga adalah mengenai dukungan.
Iwan Bule dikabarkan meminta masukan dari sejumlah pelatih lokal terkait penentuan juru taktik baru timnas Indonesia.
Para pelatih lokal diminta pendapatnya untuk memilih antara Luis Milla atau Shin Tae-yong yang dianggap pantas menjadi peramu strategi Garuda Nusantara.
Salah satu yang mendukung Shin Tae-yong ada di balik kemudi timnas Indonesia adalah asisten pelatih Persis Solo, M. Choirul Huda.
"Shin Tae-yong bisa melakukan pendekatan terhadap pemain timnas lebih cepat karena memiliki kemiripan budaya dan kultur," kata Choirul, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman Tribun Solo.
"Dari kualitas Shin Tae-yong juga sudah teruji bawa tim Korsel ke level atas dunia," ujar Choirul menambahkan.
Baca Juga: Akbar/Winny 'Balikan', Ini Daftar Pebulu Tangkis Pelatnas yang Bakal Berlaga di Kejurnas PBSI 2019