Namun, Ahsan/Hendra mampu mengunci kemenangan di gim ketiga setelah berhasil memperbaiki servis dan return servis mereka di akhir laga.
Dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengakui bahwa mereka sempat terbawa permainan lawan, khususnya di gim kedua.
Pasangan "Dua Menara" China itu merubah tempo permainan menjadi lebih cepat, yang membuat mereka sempat tertekan.
"Di game kedua, mereka ubah permainan jadi mau main cepat," ujar Hendra Setiawan.
"Di game pertama, kami nyerang terus, mereka nggak enak dan di game selanjutnya mereka lebih mau ngelawan," imbuhnya.
Baca Juga: 5 Fakta Kemenangan Timnas Spanyol - Kembalinya Santi Cazorla Hingga Rekor Langka Tim Matador
Lebih lanjut, di awal gim ketiga Ahsan/Hendra juga mengakui bahwa servis yang sering tak sampai (out) membuat mereka sempat tak fokus.
Namun, pengalaman akhirnya mampu membuktikan kepiawaian Ahsan/Hendra menghadapi situasi tersebut.
"Waktu ketinggalan itu kami cuma berpikir kalau perjalanan masih panjang, jadi kami nggak mau nyerah," kata Ahsan.
"Kami memang harus fokus di servisnya, tadi kami kewalahan di servis, kami coba lebih fokus lagi servisnya dan harus bisa balik serang,"
"Karena kalau dari servis angkat bola, lawan kan masih muda, serangannya lebih kuat, kami kewalahan juga kalau defense terus," imbuh pemain asal Pelmbang ini.
Baca Juga: Tanggapan dari Pihak PV Sindhu Soal Kepindahan Eks Pelatih Baru ke Taiwan
Di laga final nanti, Ahsan /Hendra akan menunggu pemenang antara Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) dan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae dari Korea Selatan.
Menghadapi dua 'pilihan' tersebut, The Daddies mengaku siap tampil all out di laga puncak Hong Kong Open 2019.
"Mau lawan siapa saja harus siap capek, apalagi bolanya sedikit pelan," tutup Ahsan.