Serangan Persib terhambat tidak hanya karena kurang efektif, tetapi juga lantaran kekukuhan lini pertahanan Barito.
Barito juga menerapkan strategi pressing ketat dan lebih sering menunggu di area pertahanan.
Selain itu, zonal marking yang diinstruksikan pelatih Djajang Nurdjaman efektif menghambat pergerakan winger Persib, Febri Haryadi dan Frets Butuan.
"Kami melakukan itu 3-4 kali di babak pertama. Kami juga kesulitan dalam menembus pertahanan," ucap Alberts,
"Karena barisan belakang dari Barito dipaksa untuk memastikan serangan kami tidak bisa masuk ke daerah berbahaya mereka," tutur pelatih asal Belanda ini menjelaskan.
Baca Juga: Tak Jadi Masuk Skuad SEA Games 2019, Leo/Daniel Punya Ambisi Besar di Kejurnas PBSI 2019
3. Lini tengah Persib
Pelatih Barito, Djajang Nurdjaman, memandang lini tengah Persib merupakan titik lemah ketika menghadapi timnya.
Meskipun, Maung Bandung memainkan gelandang terbaiknya, Omid Nazari dan Abdul Aziz Lutfi Akbar, sebagai dua poros tengah.
"Okelah, penguasaan bola Persib menang. Tapi, secara peluang saya pikir tidak perlu ada yang jatuh bangun," ucap Djajang.
"Oke lah kiri-kanan dia (Persib) hidup, tapi itu aliran ke tengahnya gampang dibaca," ujarnya lagi.
View this post on InstagramInilah 5 kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga Inggris sejauh ini #LigaInggris #PremierLeague
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on