"Liverpool terlihat sangat sulit dihentikan saat ini. Saya tahu ini masih awal musim," kata Guardiola dikutip SportFEAT.com dari laman The Guardian.
"Man City masih akan mencoba mengejar, tapi kami tetap mengakui jika ada tim lain yang lebih bagus."
"Bila Liverpool juara, saya tidak akan pensiun, tetapi saya pasti akan sangat kecewa," ujar Guardiola melanjutkan.
Pria berkepala plontos itu menambahkan, Man City memiliki tekanan besar kendati Liverpool yang kini jadi pemuncak klasemen sementara.
Baca Juga: Juara Dunia 5 Kali MotoGP Sebut Rider yang Bisa Jadi Rival Sengit Marc Marquez
Guardiola juga bertanya-tanya dengan publik yang menuntut The Citizens bermain dengan apik pada setiap musim.
"Saat ini, semua orang beranggapan jika juara dalam dua musim terakhir, maka kami harus mempertahankannya sebanyak tujuh kali berturut-turut," tutur Guardiola.
"Persaingan juara tidak terjadi seperti itu. Jika gagal juara, kami akan kembali mencoba pada musim depan."
"Fenomena ini bukan kali pertama dalam 100 tahun sejarah klub, ketika Man City kalah dalam persaingan juara," ujar eks pelatih FC Barcelona ini lagi.
Baca Juga: Motor M1 Baru Valentino Rossi Sempat Mogok Gara-gara Barang Rp15 Ribu
Jarak sembilan poin antara Liverpool dan Man City sebenarnya juga terjadi pada musim lalu.
Kala itu, Liverpool berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan hingga pekan ke-21 Liga Inggris.
Walau begitu, penurunan performa pada Januari dan Februari 2019 membuat perolehan poin Liverpool terkejar oleh Man City.
Oleh karena itu, The Citizens keluar sebagai juara dengan koleksi 98 poin, unggul satu angka dari Liverpool di urutan kedua.