SportFEAT.COM - Pebulu tangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae, menceritakan alasannya tak menyukai gaya permainan ganda putra Indonesia.
Ganda putra memang terkenal sebagai nomor andalan Indonesia di ajang bulu tangkis.
Banyak nama-nama besar yang dihasilkan Merah Putih melalui nomor ini.
Sebut saja pasangan Johan Wahjudi/Tjun Tjun, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, hingga Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Baca Juga: Momen Kebangkitan Indonesia, 7 Amunisi Siap Berlaga Menuju BWF World Tour Finals 2019
Nama terakhir bahkan masih mendominasi olahraga tepok bulu ini dalam empat tahun terakhir.
Ketenaran permainan ganda putra Indonesia memang sudah diakui oleh dunia.
Salah satunya adalah pemain ganda putra asal Korea Selatan, Lee Yong-dae.
Pemain yang juga pernah mendominasi bulu tangkis dunia bersama Jung Jae-sung.
Keduanya tampil begitu dominan kala itu dengan berbagai raihan gelar dunia, seperti medali emas Olimpiade, All-England, hingga Kejuaraan Dunia.
Namun di tengah rentetan gelar juara bergengsi yang diraih, Lee mengakui ada yang paling membuat dirinya geregetan.
Ia mengakui pasangan ganda putra Indonesia adalah yang paling membuat tersiksa.
Baca Juga: SEA Games 2019 Semrawut, Timnas U-22 Indonesia sampai Beli Minum Sendiri
Seperti dikutip SportFEAT.com dari akun instagram @badmintonworld.forum, di mana ia menyebut pemain Indonesia mempunyai gaya bermain yang berbeda.
Pria 31 tahun ini mengatakan bahwa pemain Indonesia sangat cekatan dalam hal net-play.
Net-play adalah gaya permainan bulu tangkis dengan memanfaatkan bibir net atau bisa dikatakan permainan depan net.
"Ya jujur saya, itu yang membuatku sebel, " ujar Lee, dalam wawancara tersebut.
"Saya latihan mati-matian. Nah kalau ketemu atlet Indonesia, badan kita enggak capek cuma ya tetap kalah."
"Alasannya karena permainan halus itu," imbuh Lee Yong Dae.
View this post on Instagram