SportFEAT.COM - Nasib kurang mengenakkan dialami atlet senam artistik asal Kediri, Shalfa Avrilla Siani, yang mendadak batal tampil di SEA Games 2019.
Shalfa Avrilla Siani harus mengubur mimpinya untuk bisa tampil di SEA Games 2019.
Pasalnya, Shalfa Avrilla Siani dipulangkan secara paksa oleh tim kepelatihan karena diisukan sudah tidak perawan.
Kabar tersebut sontak membuat keluarga Shalfa kaget sekaligus kecewa.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Bak Singa Ompong, Pelatih Singapura Makin Cemas Usai Dikoyak Garuda Muda
Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati, mengaku sangat kecewa setelah putrinya gagal mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2019.
Mendengar kabar tersebut, ibunda Shalfa langsung menjemput sang putri di Pelatnas senam yang kebetulan dihelat di Sidoarjo.
Merasa tak terima dengan tuduhan yang dilayangkan kepada sang anak, Ayu Kurniawati lantas membawa putrinya ke RS Bhayangkara, Kota Kediri, untuk pemeriksaan.
Hasilnya pun di luar dugaan, Shalfa Avrilla Siani dinyatakan hymen intak alias selaput daranya masih utuh.
"Saya merasa legal karena hasilnya masih virgin kata dokternya," ucap Ayu.
"Tetapi pihak pelatih meragukan hasil itu. Katanya harus dites lagi di Rumah Sakit Petro," tuturna seperti dikutip SportFEAT.com dari Antara.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Shesar dan Firman Tak Bisa Santai meski Vietnam Batal Diperkuat Pemain Andalan
Ayu Kurniawati kembali dibuat geram lantaran pemulangan putrinya tersebut tak diberikan surat pemberitahuan sebelumnya.
Tim kepelatihan hanya memberikan informasi kepada keluarga agar anaknya dibawa pulang.
"Ya kaget. Tidak menyangka dibuat sama pelatihnya, terus dilempar begitu saja," ucap Ayu Kurniawati.
"Tidak ada surat pemberitahuan. Langsung disuruh ambil saja," tuturnya menjelaskan.
Lebih lanjut, Ayu menyebut anaknya merasa begitu terpukul atas insiden tak mengenakkan tersebut.
Karena itu, ia dan keluarganya telah menggandeng kuasa hukum untuk mengadukan masalah ini ke berbagai pihak, termasuk Presiden dan Kemenpora.
Tim kuasa hukum juga meminta Kemenpora menindak keputusan pelatih yang merusak nama baik sang atlet dan mengembalikan kepercayaan dirinya.
"Setelah kami konfirmasi dan ditemukan fakta, bahwa ada sebuah tindakan yang tidak prosedural," kata Imam Muklas, kuasa hukum keluarga Shalfa.
"Kami sudah menyampaikan pengaduan pertama ke Presiden Jokowi, mengingat eksistensi dari Shalfa ini untuk mewakili negara kita ke SEA Games."
Shalfa termasuk salah satu atlet yang berprestasi, di mana dirinya sudah mengumpulkan total 49 medali sejak bangku Sekolah Dasar.
Prestasi terbaiknya adalah berhasil meraih medali perunggu di ajang Asian School.
Selain itu, Shalfa tercatat pernah dua kali menerima Piagam Satya Yasa Cundamani, sebuah penghargaan tertinggi dari Pemkot Kediri.