Lebih lanjut, pemain binaan PB Tangkas ini juga mengakui bahwa dirinya sering melakukan kesalahan sendiri karena panik.
Hal tersebut terjadi karena lawannya menerapkan permainan yang sangat cepat.
"Saya betul-betul nggak bisa keluar dari tekanan,” lanjutnya menambahkan.
Jonatan menyebut permainannya kali ini sangat mengecewakan dan benar-benar di luar ekspektasinya.
" Saya nggak bisa maksimal dan permainan saya betul-betul nggak keluar sama sekali," ucap pria berusia 22 tahun itu.
Meski harus menelan kekalahan pada laga kedua penyisihan grup, Jojo masih punya peluang untuk bisa lolos ke babak semifinal BWF World Tour Finals 2019.
Sebab, dirinya berhasil memetik kemenangan atas tunggal putra Denmark, Anders Antonsen dengan skor 23-21, 21-16 pada laga perdana.
Namun, ambisi pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 ini untuk melaju ke babak selanjutnya bakal menemui jalan buntu.
Pasalnya, di laga terakhir penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2019 nanti, ia akan bersua dengan tunggal putra ranking satu dunia asal Jepang, Kento Momota.