SportFEAT.COM - Jonatan Christie harus mengakui keunggulan Kento Momota pada laga pamungkas penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019.
Peluang Jonatan Christie untuk lolos menuju babak semifinal BWF World Tour Finals 2019 telah dipastikan tertutup.
Hal itu terjadi setelah Jonatan kalah dari Kento Momota pada laga terakhir penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019.
Bermain di lapangan 1 Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Jonatan Christie takluk dari Momota dalam permainan dua gim langsung.
Pada pertandingan yang berdurasi 38 menit tersebut, Jonatan kalah dengan skor kembar, 14-21, 14-21.
Kekalahan dua gim langsung ini lantas membuat kans Jonatan melaju ke semifinal tertutup.
Secara matematis, Jonatan setidaknya harus mengambil satu gim dari Momota jika ingin mengamankan kans ke semifinal dan 'menggantungkan' nasibnya kepada pemain lain.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2019 - 2 Pemenang Best Dressed Gagal Lolos Fase Grup
Kepastian tentang lolos atau tidaknya Jonatan menuju babak semifinal BWF World Tour Finals 2019 sebenarnya juga bergantung pada hasil dari laga penyisihan Grup A lainnya, yakni antara Anders Antonsen (Denmark) dengan Wang Tzu Wei (Taiwan).
Namun, lantaran Jonatan gagal mencuri satu gim dari Momota, maka hasil pertandingan Antonsen versus Wang sudah tidak lagi berpengaruh pada Jonatan.
Dengan kata lain, Antonsen dan Wang kini tengah bertanding memperebutkan posisi runner-up grup A untuk menemani Momota menuju babak semifinal.
Jalannya Pertandingan
Jonatan mengawali gim pertama dengan tidak begitu bagus.
Peraih medali emas Asian Games 2018 itu salah mengambil keputusan dengan membiarkan pukulan Momota yang masih di dalam arena pertahanan Jonatan.
Jonatan tertinggal 1-3.
Smash andalan Jonatan berhasil membuahkan poin dan mempertipis ketertinggalannya dari Momota.
Namun Jonatan masih tak bisa lepas dari tekanan Momota yang terus berhasil menyetir kendali permainan.
Beberapa kali pukulan Jonatan juga melebar. Dia pun tertinggal 3-7.
Dropshot halus dari Momota kerap membuat Jonatan mati langkah.
Sementara Jojo sendiri terus melakukan kesalahan tidak perlu dan kerap ragu-ragu mengembalikan pukulan Momota yang diarahkan ke arah baseline.
Jonatan kian tertinggal jauh hingga 5-11.
Seusai break interval, Jonatan masih beberapa kali melakukan unforced error.
Pukulan bola setengah dari Jonatan kerap menjadi pukulan tanggung dan menjadi sasaran empuk bagi Momota untuk menyerang.
Pukulan lob dari Jonatan pun seringkali melebar ke arah baseline Momota hingga dia tertinggal 10-17.
Kendati terus berusaha mengejar hingga kedudukan 14-20, Jonatan tetap belum berhasil lepas dari tekanan dan akhirnya harus menyerahkan gim pertama menjadi milik Momota dengan skor 14-21.
Memasuki gim kedua, Jonatan masih terlihat kurang lepas namun masih berhasil membayangi perolehan skor Momota hingga 5-6.
Defens Jonatan mulai sering berhasil ditembus Momota, sementara serangan Jonatan kepada Momota terus menerus berhasil dikembalikan pemain kidal itu.
Jonatan pun tertinggal hingga 6-11.
Jonatan sempat memperlihatkan perlawanannya. Smes menyilang dan netting tipis dari Jonatan mulai menggoyahkan pertahanan Momota hingga dia memperkecil jarak menjadi 13-15.
Satu bola tanggung dari Momota gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Jonatan.
Sementara Momota makin berada di atas angin.
Netting tipis Jonatan masih mampu dikembalikan Momota.
Memasuki poin-poin kritis ini, Jonatan seolah hilang fokus dan kehilangan lima poin beruntun hingga 13-20.
Kendati masih berhasil mengamankan satu kali kesempatan match point Momota, Jonatan pun pada akhirnya harus mengakui keunggulan Momota dan kalah dengan skor 14-21.
View this post on InstagramPelatih terbaik pilihan Bolasport.com. . Perlu dipertahankan PSIS? . #liga1 #liga12019 #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on