Find Us On Social Media :

Penampilan Fantastis Marcus/Kevin Sepanjang 2019 yang Melahirkan Sebuah Julukan Baru

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose setelah memastikan diri sebagai juara Fuzhou China Open 2019 di Haixia Olympic Sports Center, Minggu (10/11/2019).

SportFEAT.COM - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil menunjukkan performa fantastis sepanjang 2019 dengan mengoleksi banyak gelar juara bergengsi.

Nama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi salah satu kontestan yang fenomenal tahun ini.

Bukan cuma soal peringkat yang disandang mereka, melainkan juga karena rekor dan catatan impresif yang sukses dibukukan mereka pada 2019 ini.

Pada awal musim kompetisi BWF 2019, pasangan berjulukan Minions tersebut sejatinya tidak memiliki start yang cukup mulus.

 

Marcus/Kevin yang sukses meraih gelar juara Malaysia Masters 2019 dan Indonesia Masters 2019 pada Januari lalu, di luar dugaan sempat meraih rentetan hasil minor pada akhir paruh pertama 2019.

Dimulai pada kegagalan mereka pada turnamen All England Open 2019, Maret lalu.

Baca Juga: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Jadi Role Model bagi Ganda Putra Indonesia

Baca Juga: PP PBSI Umumkan Susunan Atlet Pelatnas untuk 2020, The Daddies Masuk Lagi!

Pada turnamen tertua sekaligus paling prestisius dalam dunia bulu tangkis itu, Marcus/Kevin justru langsung tersingkir di babak 32 besar alias babak pertama.

Marcus/Kevin kalah dari Zhang Nan/Liu Cheng (China) dengan skor akhir 19-21, 22-20, 17-21.

Kekalahan yang dialami ganda putra peringkat satu dunia pada All England Open 2019 itu pun terbilang menyesakkan.

Kala itu, Marcus/Kevin dijatuhi kartu merah oleh umpire yang bertugas pada pertengahan laga. Tak ada peringatan apapaun sebelumnya, namun umpire menilai mereka terlambat memasuki lapangan seusai break interval.

Konsistensi Marcus/Kevin kembali diuji pada ajang Kejuaraan Asia 2019 di Wuhan, China, April lalu.

Pada turnamen kontinental di Benua Kuning ini, Marcus/Kevin sukses melangkah hingga ke babak final.

Perjalanan mereka ke final pun tak mudah lantaran melakoni laga tiga gim kontra Han Cheng Kai/Zhou Hao Dong (China) dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang).

Puncaknya, di laga final Marcus/Kevin tampil antiklimaks. Mereka kalah cukup telak dari lawan kryptonite mereka asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 18-21, 3-21.

Seusai menelan kekalahan ini, tak sedikit yang mencibir penampilan mereka.

Baca Juga: Rahasia Yuta Watanabe Mampu Terapkan Pola Main Bertahan yang Membuat Lawan-lawannya Frustrasi

Namun, semua cibiran itu mulai sirna ketika paruh kedua musim kompetisi BWF bergulir.

Marcus/Kevin tetap menjadi salah satu ganda putra paling disegani tahun ini setelah sukses memboyong dua gelar juara turnamen bergengsi secara beruntun yakni Indonesia Open 2019 (Super 1000) dan Japan Open 2019 (Super 750).

Meski performa mereka 'terpeleset' pada ajang Kejuaraan Dunia 2019, tapi Minions terus menerus berhasil bangkit dari keterpurukan dan kembali memperoleh gelar juara di CHina Open 2019.

Tak berhenti sampai di situ, Marcus/Kevin pun terus mengukuhkan diri menjadi salah satu ganda putra yang patut disegani setelah mengantongi tiga titel kampiun Super 750 secara beruntun, yakni Denmark Open 2019, French Open 2019 dan Fuzhou China Open 2019.

Marcus/Kevin memang belum berhasil menutup akhir tahun ini dengan gelar manis di BWF World Tour Finals 2019 setelah tersisih di fase empat ebsar.

Salah satu Pekerjaan Rumah (PR) mereka pun masih terpampang nyata yakni menaklukkan salah satu lawan bebuyutan mereka yang belum berhasil mereka kalahkan tahun ini, Endo/Watanabe.

Medali Kejuaraan Dunia pun juga masih membuat penasaran Marcus/Kevin.

Namun demikian, pencapaian fantastis peraih medali emas Asian games 2019 itu tetap tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sehingga, tak salah jika julukan anyar, The Titans, yang dilontarkan oleh BWF memang sepenuhnya pantas disandang oleh Marcus/Kevin atas pencapaian mereka sepanjang tahun 2019 ini.

Baca Juga: Aksi Saling Caplok Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, dan Endo/Watanabe, Siapa Paling Unggul?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Egy Maulana Vikri mendapat penghargaan Hopes of The Year setelah bersaing dengan 12 kandidat pada acara Gdansk Sport Gala di Stadion Energa, Rabu (18/12/2019) waktu setempat. . Penghargaan ini ditujukan untuk atlet-atlet muda potensial yang berkarier di Kota Gdansk. . Sebagai apresiasi, mereka memberikan hadiah 2.200 Zloty Polandia yang jika dikonversi menjadi sekitar 8 juta rupiah. . 7 kali masuk dalam skuad dan mendapat 2 kesempatan bermain. . Pertama menjadi pemain pengganti saat melawan Piast Gliwice di Piala Super Polandia dan menjadi starter di Liga Ekstralaksa menghadapi Wisla Krakow. . #lechiagdansk #egymaulanavikri #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on