SportFEAT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, menilai juara dunia MotoGP 2019, Marc Marquez masih bisa dikalahkan.
Fabio Quartararo menjelma menjadi salah sosok pembalap yang diperhitungkan pada MotoGP musim 2020 mendatang.
Hal itu tak terlepas hasil apik yang ia torehkan pada gelaran musim 2019 lalu.
Baca Juga: Lebih Selektif, Tai Tzu Ying Batal Tampil di Indonesia Masters 2020
Turun sebagai rookie alias pembalap pemula, Fabio Quartararo menunjukkan performa yang menjanjikan dengan raihan impresif.
Pembalap berjuluk El Diablo atau Si Iblis, Quartararo mulai unjuk gigi pada seri keempat MotoGP 2019 di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Saat itu, ia berhasil meraih pole posistion sekaligus memecahkan rekor pole sitter termuda yang sebelumnya dipegang oleh pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Rider asal Prancis itu semakin mencuri perhatian setelah beberapa kali berhasil meraih pole position dan finis di podium.
Tak ayal, berkat performanya itu, Quartararo digadang-gadang bakal menjadi pesaing utama Marc Marquz dalam mempertahankan gelarnya musim depan.
Hal itu mulai terlihat kala El Dibalo mampu menyulitkan Marquez pada seri balap yang berlangsung di Misano (San Marino) dan Buriram (Thailand).
"Marquez mempunyai delapan gelar juara dan saya tidak mempunyainya satupun," kata Fabio Quartararo, dilansir SportFEAT.com dari PaddockGP.
"Tetapi, saat kami di Misano dan Buriram, kami mampu berada di depannya sepanjang balapan," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Jagat Bulu Tangkis Dunia Berduka usai Mantan Pelatih Kento Momota di Masa Remaja Meninggal Dunia
Meski belum berhasil meraih kemenangan di dua seri balapan tersebut, hal itu setidaknya telah mempupuk rasa percaya diri Quartararo.
"Marc ada di belakang saya sepanjang waktu dan menganalisis saya untuk melihat ke mana harus melancarkan serangan," ucapnya.
"Saya tidak bisa melihat apa-apa, saya hanya mencoba untuk melaju di racing line saya, Itu memberi saya banyak kepercayaan diri."
Pembalap berusia 20 tahun itu bahkan menyebut Marquez bukanlah orang yang tidak bisa dikalahkan.
"Kenyataanya adalah saya mungkin bisa bersaing bersamanya untuk meraih kemenangan, dan itu membantu untuk bisa melihat kemampuan saya," ucap Quartararo.
"Saya bisa membuntutinya dan itu jelas menunjukkan bahwa dia bisa dikalahkan, namun ada saat-saat seperti di Aragón di mana sangat sulit untuk mengalahkannya."
Prestasi musim perdana Fabio Quartararo di kelas utama semakin mentereng setelah dia berhasil meraih gelar rookie of the year sekaligus pembalap tim independen terbaik.
Quartararo menutup MotoGP 2019 dengan bertengger di peringkat kelima pada klasemen akhir pembalap seusai meraih total 192 poin.
Baca Juga: Chan Peng Soon Berhasil Lepas dari Bayang-bayang Bell's Palsy