Baca Juga: Valetino Rossi Lempar Kode Gantung Helm, Tak Jadi Cicipi GP Indonesia?
Terutama saat Iannone sudah digembar-gemborkan terlibat doping hingga keputusan FIA mengeluarkan surat penangguhan sementara.
Kala itu, tim Aprilia Gresini sama sekali tidak melakukan konferensi pers atau membuat pernyataan resmi terkait Iannone.
Iannone sendiri terlibat kasus doping setelah gagal melewati uji tes saat GP Malaysia 2019, November lalu.
Sampel urine Iannone dilaporkan mengandung zat terlarang yang bersifat andregoni.
Berdasarkan pemberitaan media-media Italia, zat terlarang tersebut adalah drostalone. Drostanolone merupakan steroid yang sebelumnya sering digunakan untuk pengobatan kanker payudara.
Namun sekarang, drostanolone disebut lebih sering digunakan untuk membentuk otot tubuh, khususnya bagi binaragawan, karena sifat androgeniknya yang cukup kuat.
Akibat terlibat dugaan doping itu, Andrea Iannone pun diskors per 17 Desember lalu.
Artinya, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari FIA, pembalap asal Italia itu untuk sementara tidak deiperbolehkan mengikuti kegiatan balap motor apapun di abwah naungan FIA.
Baca Juga: Keberingasan Conor McGregor Mendadak Luntur Kala Dirinya Kepergok Lakukan Hal Ini
Pada sisi lain, keputusan Aprilia untuk melirik Karel Abraham tentu menjadi sebuah kabar manis bagi pembalap Republik Ceska itu.
Sebelumnya, Abraham harus mengalami nasib kurang mengenakkan setelah dirinya terdepak dari tim satelit Ducati, Reale Avintia Racing.
Karel Abraham 'terpaksa' dilepas Reale Avintia lantaran tim tersebut kedatangan Johann Zarco.
Terdepaknya Abraham dari Reale Avintia sempat membuat dia merasa sakit hati dan lantas membuatnya mengumumkan gantung helm pada akhir November 2019 lalu.
Sampai berita ini ditulis, masih belum ada informasi tambahan terkait siapa lagi pembalap lain yang dihubungi oleh tim Aprilia Gresini untuk menggantikan posisi Andrea Iannone.