Find Us On Social Media :

Zhang Jun Akui Ganda Putra China sedang Hadapi Masalah Besar

Zhang Jun (kanan) bersama Chen Qi QIu.

SportFEAT.COM - Raihan tiga gelar juara pada turnamen BWF World Tour Finals 2019 lalu rupanya masih belum mampu membuat puas Zhang Jun selaku Ketua CBA.

Skuad bulu tangkis China menutup kompetisi BWF 2019 dengan hasil yang cukup manis.

Negeri Tirai Bambu berpesta dengan berhasilnya meraih tiga gelar pada BWF World Tour Finals 2019 yang notabene turnamen pamungkas tahun ini.

Turnamen BWF World Tour Finals 2019 sendiri bukan hanya berstatus sebagai turnamen penutup akhir tahun, melainkan juga turnamen dengan hadiah uang paling tinggi.

Seperti diketahui, rangkaian turnamen yang digelar di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China itu menyuguhkan hadiah uang total sebesar 1,5 juta Dollar AS atau sekitar 21 miliar rupiah.

Namun demikian, menjadi juara umum di hadapan publik sendiri pada turnamen tersebut ternyata masih belum cukup bagi Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China (China Badminton Association/CBA), Zhang Jun.

Baca Juga: Peter Gade Bangga Jadi Bagian dari Era Tunggal Putra Fantastic Four

Baca Juga: Hendra Setiawan Bongkar Percakapan dengan Yuta Watanabe di Podium BWF World Tour Finals 2019

Dilansir SportFEAT.com dari Sina Sports, Zhang Jun tetap tidak bisa bernapas lega di pengujung akhir tahun ini.

Mantan Kepala Pelatih skuad Bulu Tangkis China itu malah merasa semakin cemas.

Kecemasan Zhang Jun berasal dari hasil minor nomor ganda putra China sepanjang gelaran kompetisi 2019.

Zhang Jun bahkan mengakui bahwa masalah yang ada di nomor ganda putra China cenderung serius dan merupakan masalah besar.

Pada 2018 lalu, Zhang Jun berujar bahwa ganda putra China masih 'aman'.

Akan tetapi tahun ini, tinta merah dipastikan mewarnai rapor ganda putra China.

Li Jun Hui/Liu Yu Chen misalnya. Ganda putra terbaik China yang kini bertengger di peringkat keempat dunia itu hanya berhasil meraih dua gelar juara, Malaysia Open 2019 dan Macau Open 2019.

Performa mereka pun kerap kali tersingkir sebelum memijak babak final, khususnya ketika bertemua dengan dua andalan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Bahkan, dari tiga turnamen "Grand Slam" alias BWF World Tour Super 1000 tahun ini, China gagal meraih gelar dari nomor ganda putra.

Performa Han Cheng Kai/Zhou Hao Dong yang juga sempat duduk di peringkat enam dunia juga turun drastis.

Mereka saat ini bahka sudah terlempar dari 10 besar dunia dengan bercokol di urutan ke-11.

Baca Juga: Cai Yun Sebut Keuntungan Besar yang Dimiliki Hendra Setiawan

Pada pertengahan tahun ini, skuad ganda putra Negeri Tirai Bambu melakukan gebrakan yang cukup berani dengan memisahkan Juara Dunia 2017, Liu Cheng/Zhang Nan.

Liu Cheng dipasangkan dengan pemain muda, Huang Kai Xiang. Sedangkan Zhang Nan bertandem dengan Ou Xuan Yi.

Pada awal debut mereka, kedua pasangan sempat nyaris menyulitkan pasangan papan atas dunia.

Namun seiring berjalannya waktu, kedua pasangan itu masih kesulitan untuk menembus level turnamen yang lebih tinggi.

Kecemasan Zhang Jun inilah yang tampaknya membuahkan keputusan besar di kubu CBA dengan mendatangkan pelatih asing asal Korea Selatan, Yoo Yong-sung dan Kang Kyung-jin.

Selain itu, CBA juga baru saja mencopot Chen Qi Qiu dari jabatan pelatih kepala ganda putra China, di mana posisi pelatih yang dijuluki Coach Ferguso itu akan digantikan oleh Wang Wei.

Baca Juga: Chen Qi Qiu Dicopot dari Jabatan Kepala Pelatih Ganda Putra China

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sam Bartram tercatat telah melakukan 623 laga bersama Charlton direntang waktu 1934 hingga 1956. . Namun ketika Perang Dunia Kedua meletus, selama 6 tahun tidak ada laga resmi sepak bola yang dimainkan di Inggris. . Tugas Bartram menjaga gawang Charlton terhenti. . #ligainggris #premierleague #charltonathletic #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on