SportFEAT.COM - Skuad bulu tangkis China masih merasa suram dalam menatap perjalanan mereka menuju Olimpiade Tokyo 2020.
China selama ini dikenal sebagai negara powerhouse cabang olahraga bulu tangkis.
Partisipasi mereka dalam ajang sekelas Olimpiade bisa dibilang tidak pernah mengecewakan.
Sejak cabor bulu tangkis dipertandingkan pada Olimpiade 1992, Negeri Tirai Bambu tak pernah absen membawa pulang medali emas.
Prestasi terbaik China dalam perhelatan Olimpiade terjadi pada edisi Olimpiade London 2012 lalu.
Kala itu, tim bulu tangkis China sedang berada dalam masa kejayaan.
Tak tanggung-tanggung, kala itu China berhasil menyapu bersih seluruh medali emas bulu tangkis pada Olimpiade.
China mampu memborong lima medali emas dari lima nomor yang dipertandingjkan.
Baca Juga: Chen Qi Qiu Dicopot dari Jabatan Kepala Pelatih Ganda Putra China
Baca Juga: Masih Jadi Nomor Satu Dunia, Kevin/Marcus Sukses Pecahkan Rekor Baru
Lima medali emas itu didapat dari Lin Dan, Li Xue Rui, Cai Yun/Fu Hai Feng, Tian Qing/Zhao Yun Lei dan Zhang Nan/Zhao Yun Lei.
Kedigdayaan China sedikit luntur pada Olimpiade Rio 2016 lalu, di mana saat itu China 'hanya' pulang dengan dua medali emas lewat Chen Long da Zhang Nan/Fu Hai Feng.
Dilansir SportFEAT.com dari Sina Sports, Xia Xuanze selaku pelatih tunggal putri China sekaligus Wakil Ketua CBA menuturkan bahwa China tengah menghadapi krisis serius.
"Merangkum kinerja bulu tangkis China secara keseluruhan sepanjang tahun ini, kami akui bahwa ada pasang surut yang cukup besar," ucap Xia Xuanze.
"Sebenarnya ada beberapa hasil bagus seperti di All England dan Malaysia Open. Selain itu kami juga mampu merebut kembali Piala Sudirman dengan mengalahkan Jepang 3-0,"
"Tapi hasil itu belum cukup memuaskan. Sangat kecewa kami tidak bisa mempertahankan momentum apik di paruh pertama tahun 2019. Di Kejuaraan Dunia 2019 lalu, kami hanya dapat satu gelar lewat ganda campuran," ujarnya lagi.
Kekecewaan tim China soal performa skuad bulu tangkis mereka semakin bertambah ketika melihat peluang untuk mengirim full skuad menuju Olimpiade Tokyo 2020 berkurang.
Hal ini terjadi setelah salah satu harapan tunggal putra China, Shi Yu Qi, dibekap cedera dan masih belum menunjukkan hasil comeback yang positif hingga khir tahun ini.
Satu-satunya nomor terkuat yang bisa menjadi garansi tim China adalah ganda campuran karena mereka memiliki Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Adapun di nomor lain, prestasi tim China masih 'angin-anginan'. Tidak seperti di era tujuh tahun lalu yang begitu dominan di seluruh nomor.
Baca Juga: PV Sindhu Masih Jadi Pebulu Tangkis India Terkaya meski Alami Penurunan Performa
Xia Xuanze pun mengakui bahwa situasi bulu tangkis China menuju Olimpiade Tokyo 2020 masih sangat suram dan mereka belum begitu optimistis.
China menilai masa depan mereka di Olimpiade Tokyo 2020 masih suram bukan tanpa alasan.
Sebab, mereka memiliki target yang cukup tinggi.
Target yang dimaksud tak lain adalah China berambisi dan memiliki target untuk menurunkan kekuatan penuh dengan mengirim dua pemain di setiap nomor pada Olimpiade Tokyo 2020.
Sementara ini, peluang China untuk mengirim dua pemain ke Olimpiade Tokyo 2020 ada di nomor ganda campuran, tunggal putri (Chen Yu Fei, He Bing Jiao) dan ganda putri (Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Li Yin Hui/Du Yue).