Find Us On Social Media :

Tampil Moncer di Musim Perdana, Fabio Quartararo Ternyata Masih Belum Ada Apa-apanya

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, berpose setelah memastikan pole position MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Sabtu (2/11/2019).

SportFEAT.COM - Prestasi Fabio Quartararo yang cemerlang pada MotoGP 2019 ternyata masih kalah dibandingkan dengan beberapa nama besar.

Nama pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, bersinar pada MotoGP 2019 yang lalu.

Pembalap musim perdana alias rookie tersebut berhasil membukukan 192 poin, hasil dari 7 podium yang diraihnya sepanjang musim.

Dirinya pun bertengger di posisi 5, dua setrip di atas legenda hidup sekaligus ikon MotoGP, Valentino Rossi.

Quartararo pun resmi dinobatkan menjadi Rookie Of The Year 2019, mengungguli tiga rookie lain, yakni Joan Mir, Francesco Bagnaia, dan Miguel Oliveira, yang meraup poin lebih sedikit.

Sinar Quartararo semakin cemerlang karena dalam lima musim terakhir, tidak ada pembalap rookie yang tampil sebaik dirinya.

Menurut data yang dihimpun SportFEAT.com dari Tuttomotoriweb.com, rookie yang mengoleksi poin paling dekat dengan Quartararo dalam lima musim terakhir ialah Johann Zarco.

Zarco berhasil mengantongi 174 poin pada musim 2017, yang membuatnya menjadi Rookie Of The Year saat itu.

Baca Juga: Merekrut Alex Marquez untuk MotoGP 2020, Blunder Fatal Repsol Honda?

Sedangkan torehan poin rookie lain seperti Franco Morbidelli (2018), Tito Rabat (2016), Maverick Vinales (015), serta Pol Espargaro (2014) jauh di bawah Zarco dan Quartararo.

Rabat bahkan hanya perlu meraup 29 poin untuk meraih gelar Rookie Of The Year pada musim perdananya!

Namun, semua menjadi berbeda saat kita menelusur lebih jauh ke belakang, tepatnya di musim 2013.

Pada musim tersebut, muncullah seorang rookie yang nantinya akan menjelma menjadi pembalap terbaik dekade ini, Marc Marquez.

Tak tanggung-tanggung, The Baby Alien sukses merebut gelar juara dunia di musim perdananya dengan mengantongi 334 poin!

Tak hanya Marquez, beberapa nama besar lain pun mencatat prestasi yang tak kalah mengagumkan dibandingkan dengan Quartararo.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Alex Marquez Langsung Memasang Target Ini di Musim Perdananya

Sebut saja Dani Pedrosa (2006, 215 poin) dan Jorge Lorenzo (2008, 190 poin) yang selisih poinnya cukup tipis dari Quartararo.

Belum lagi jika menyebut nama Valentino Rossi dan Max Biaggi. Dua pembalap yang sering berseteru tersebut sama-sama menjalani musim perdana yang hebat.

Rossi berhasil mengumpulkan 209 poin, sedangkan Biaggi 208 poin.

Padahal, pada saat itu jumlah balapan dalam semusim lebih sedikit dibandingkan saat ini (19 race).

Dengan demikian, jika melihat dari sisi torehan poin, penampilan Quartararo memang belum ada apa-apanya dibandingkan para pembalap senior yang lain.

Namun, perlu diingat juga bahwa tidka seperti Marquez, Lorenzo, dan Pedrosa yang membalap bersama tim pabrikan, Quartararo mengarungi musim perdananya di tim satelit.

Ini berarti spesifikasi motor yang digunakan oleh pembalap asal Prancis tersebut masih ketinggalan dibandingkan para legenda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Shin Tae-yong akan menjalankan proyek jangka panjang bersama PSSI selama empat tahun melatih Timnas Senior, Timnas U-20, dan Timnas U-23. . Pembenahan fisik para pemain pun akan menjadi perhatian utama pelatih berusia 50 tahun itu. . Hwan-yeonghabnida Shin. . #pssi #timnasday #timnasindonesia #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on