Meski demikian, tetap saja banyak orang yang meragukan shooting guard Broklyn Nets tersebut.
Banyak faktor yang menjadi alasannya, salah satunya adalah dia baru terpilih sebagai draft pick (rookie) NBA pada 2016.
Saat itu, Indiana Pacers memilih LeVert di urutan 20 putaran pertama.
Baca Juga: Lepas dari Barito Putera, Evan Dimas Sebut Ada Beberapa Klub Luar Negeri yang Menghubunginya
Tak mendapatkan menit bermain lebih bersama Indiana Pacers, LeVert akhirnya dibarter dengan pemain Nets, Thaddeus Young.
Sejak saat itu, LeVert masih menjadi bagian dari Broklyn Nets, dia bahkan mendapat perpanjangan kontrak selama tiga tahun.
Perpanjangan kontrak dari Nets itulah yang memungkinkan dirinya berani menggelontorkan dana besar untuk menanamkan modal di Indonesia.
Dari perpanjangan kontrak tersebut, LeVert menerima uang sebesar 52,5 juta dolar AS (Rp 733 miliar).
Padahal, jika dilihat dari besaran gaji terbilang kecil.
Pebasket asal Amerika Serikat itu hanya menerima 2,6 juta dolar AS per musim.
Caris LeVert menyebut keberanian dirnya berinvestasi itu tak lepas dari visi serta keuletan ritel tersebut dalam menjalankan bisnis.
Menurut catatan, perusahaan tersebut terus mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya sejak didirikan pada 2017 lalu.
"Kami bangga menjadi investor dan mitra mereka dalam upaya memperkenalkan kopi khas Indonesia ke dunia," ungkap LeVert, dilansir SportFEAT.com dari Reuters.
Pada sisi lain, LeVert merupakan salah satu pebasket yang serba bisa.
Selain piawai memerankan tugas sebagai shooting guard, dia juga bisa bermain sebagai small forward.
Performanya terus mengalami peningkatan di setiap musim. Pada NBA 2019/2020, LeVert memiliki rata-rata 13,7 poin per pertandingan.
Torehan itu lebih baik ketimbang hasil dua musim sebelumnya, yakni 12,1 poin dan 8,2 poin.
Baca Juga: Alasan Shin Tae-yong Terima Pinangan Timnas Indonesia Jadi Sorotan Media Vietnam