"Lapangannya kurang bagus. kondisinya bisa membuat pemain jadi cedera," ujar Shin seperti dikutip SportFEAT.com dari Bolasport.com.
"Saya lihat lapangan dari luar kelihatannya bagus-bagus saja, tapi langsung terasa beda di dalamnya," ujarnya menambahkan.
Garuda Nusantara kembali dan siap beraksi di atas lapangan!#PSSINow #KitaGaruda #RiseTogether pic.twitter.com/pIGkRlEHhM
— PSSI (@PSSI) January 13, 2020
Kualitas lapangan memang menjadi masalah klasik stadion-stadion yang ada di Indonesia.
Bisa dibilang, hanya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta yang sudah memenuhi standar FIFA, baik dari aspek rumput dan kontur tanahnya.
Stadion Wibawa Mukti sendiri sebenarnya merupakan salah satu yang terbaik dari segi kualitas lapangan.
Stadion kebanggaan warga Bekasi ini juga pernah menjadi salah satu venue sepak bola pada ajang Asian Games 2018 yang lalu.
"Setelah masuk ke lapangan untuk melihat dan merasakannya langsung, ternyata kurang bagus," tutur eks pelatih timnas Korea Selatan tersebut.
"Dengan kondisi begini, pemain Indonesia harus berhati-hati selama berlatih di sini," pungkasnya.
Dengan demikian, apa yang dikatakan oleh jurnalis Korea Selatan mengenai tabiat Shin Tae-Yong menjadi kenyataan.
Baca Juga: Cerai dengan New Balance, Ini Alasan Liverpool Lebih Pilih Nike Sebagai Apparel Resminya
Seperti diberitakan SportFEAT.com sebelumnya, jurnalis Goal Korea Selatan, Steve Han, menilai Shin sebagai pelatih yang sering membuat pernyataan publik yang "kontroversial".
Han bahkan menyebut bahwa pernyataan Shin bisa mempunyai dampak negatid bagi skuad yang dilatihnya.
Sepertinya, penggemar sepak bola tanah air harus membiasakan diri untuk mendengar komentar pedas yang akan keluar dari mulut pelatih berusia 50 tahun ini.