Sempat mencuri kemenangan di gim kedua, Praveen/Melati sering membuat kesalahan sendiri memasuki gim penentuan.
Sebaliknya Gicquel/Delrue tampil cukup baik dengan sambaran-sambaran yang seringkali menyulitkan Praveen/Melati.
Baca Juga: Memalukan! Seorang Penonton Indonesia Masters 2020 Dikabarkan Mencuri Tas Wasit Asal Uganda!
"Gim terakhir disayangkan, padahal di awal kami memimpin jauh," ujar Melati.
"Waktu poin 11 banyak bola mati sendiri, di poin 11 sampai 20 finishing-nya, mati sendiri di bola gampang, di poin kritis."
Pasangan yang menjuarai French Open 2019 itu juga menyebut salah satu keunggulan lawan adalah bermain nothing to lose sebab berstatus non-unggulan.
"Mereka main nggak ada beban, sedangkan kami main di kandang sendiri dan statusnya unggulan," ujar Praveen, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Kalau soal kelebihan lawan, pemain Eropa itu main strategi saja, kalau teknik hampir merata," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Praveen/Melati menjelaskan bahwa turnamen Indonesia Masters 2020 bukanlah prioritasnya di tahun ini.
Meski demikian, mereka menyebut dua turnamen pembuka tahun 2020 menjadi bahan evaluasi untuk terus memperbaiki diri guna mencapai target sesungguhnya.
"Tahun ini kami goal-nya di All England dan olimpiade. Tapi kami banyak dapat pelajaran di Malaysia Masters dan Indonesia Masters," ujar Praveen.
View this post on InstagramResmi rek. Selamat Makan ... . #persebaya #bonek #bonekmania #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on