Kendati menunggangi motor yang sama, namun nasib Lorenzo tak seberuntung Marquez.
Juara dunia lima kali tersebut justru melempem sepanjang musim dan akhirnya memutuskan gantung helm.
Fenomena inilah yang membuat Domenicali menyindir Honda habis-habisan.
"Kemenangan memang penting, namun menjadi sia-sia jika sebuah tim hanya bisa menang dengan satu pembalap, sedangkan pembalap lainnya gagal masuk 10 besar," tutur Domenicali seperti dikutip SportFEAT.com dari Marca.
"Kami adalah satu-satu tim yang bisa memenangi balapan dengan dua pembalap. Tidak seperti tim juara dunia yang kesulitan dengan tim utama, tapi juga tim satelitnya," cibirnya.
Lebih lanjut, Domenicali secara blak-blakan menyatakan bahwa dirinya lebih memilih menjadi runner up jika kondisinya demikian.
Baca Juga: Pamerkan Livery Baru untuk MotoGP 2020, Ducati: Kami Tidak Akan Puas Sebelum Jadi Juara Dunia
"Saya memilih menjadi runner up, yang penting semua pembalap saya bisa meraih kemenangan. Bukan seperti mereka yang hanya bisa menang dengan satu pembalap sementara pembalap yang lain keteteran," ujarnya.
"Ini adalah olahraga yang menuntut performa luar biasa dari para atletnya, bukan semata-mata kemajuan teknologi yang dipunyai pabrikannya," kritiknya pedas.
Dari pendapat yang pernah dilontarkan para pembalap yang menunggangi motor Honda, tampak jelas bahwa tim berlogo sayap tunggal tersebut hanya menggunakan Marquez sebagai referensi pengembangan motor mereka.
Alhasil, prestasi Marquez pun semakin mentereng, dan pembalap lain semakin ketinggalan.
View this post on Instagram