Grafik permainan Jorji melejit justru saat tertinggal 6-7. Dengan sigap dirinya meraup empat poin tambahan untuk berbalik unggul 10-7.
Sempat disamakan, Gregoria akhirnya memasuki interval gim pertama dengan mengantongi keunggulan tipis 11-10.
Gebrakan Gregoria semakin menjadi usai jeda. Tanpa henti, dirinya terus menambah angka sehingga unggul cukup jauh, 15-11.
Di luar dugaan, Yamaguchi mulai menunjukkan taringnya dan merebut enam angka beruntun untuk berbalik unggul 17-15.
Selepas momen itu, pertandingan berlangsung dengan sangat sengit. Kedua pemain terus berbagi skor hingga kedudukan 20-20 sehingga gim pertama harus dilanjutkan dengan adu setting.
Ketangguhan mental Yamaguchi ternbukti lebih unggul di sini. Dia pun akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan 24-22 setelah bola pukulan Gregoria gagal menyeberangi net.
Gagal memenangi gim pertama, Jorji mencoba bangkit di gim selanjutnya.
Usahanya membuahkan hasil saat berhasil membukukan skor 4-1 dan memimpin tiga angka.
Namun, kualitas Yamaguchi memang tidak diragukan lagi. Pemain Jepang ini membalik kedudukan menjadi 9-6 dan sejak saat itu terus memimpin.
Kemenangan ada di depan mata Yamaguchi saat dirinya meraih angka ke-17 dengan selisih 4 angka dari Jorji.
Enggan menyia-nyiakan momentum, Yamaguchi pun menambah empat angka lagi untuk menutup gim kedua dengan skor 21-14, sekaligus memastikan satu tiket ke babak semifinal.