Kendati demikian, Nova juga mengakui bahwa timnas U-19 belum tampil maksimal dalam laga yang berlangsung dengan format 3x30 menit tersebut.
Menurut Nova, penyebabnya adalah karena anak asuhnya belum terlalu memahami keinginan pelatih.
"Itu karena anak-anak memang belum masuk ke latihan taktik, malah fokus ke peningkatan kondisi fisik," ujarnya.
Baca Juga: Dampak Virus Korona di China, Kualifikasi Tinju Olimpiade Digeser ke Yordania
Nova pun menegaskan bahwa jajaran pelatih tetap mengapresiasi perjuangan anak-anak asuhnya kendati kalah.
Bagaimanapun, mereka mampu memberikan performa maksimal kontra Seongnam, yang merupakan salah satu klub tersukses di Korea Selatan.
"Pemain berusaha bermain ngotot dan maksimal. Ini harus diapresiasi," tutur Nova.
Seperti yang dikatakan Nova, Seongnam FC memang bukan klub kaleng-kaleng.
Di level domestik, mereka telah memiliki tujuh trofi juara K-League.
Tak hanya itu, Seongnam FC juga merupakan klub dengan segudang prestasi di level Asia dengan torehan dua gelar Liga Champions Asia.
Klub ini juga pernah mengalahkan salah satu klub besar Indonesia, Persik Kediri, dengan skor tidak masuk akal.
Peristiwa tersebut terjadi pada 11 Mei 2004, ketika Persik Kediri bertandang ke markas Seongnam untuk melakoni partai Liga Champions Asia.
Shin, yang kala itu masih dipercaya sebagai kapten Seongnam FC berhasil memimpin klubnya untuk mengalahkan Persik dengan skor 15-0.
Kemenangan tersebut sekaligus menjadi kemenangan paling besar sepanjang sejarah Liga Champions Asia.