Find Us On Social Media :

Kunci Penting Greysia/Apriyani Mampu Redam Defens Tembok Wakil Bulgaria di Final Spain Masters 2020

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, bereaksi setelah memenangi poin atas Nami Matsuyama/Chihari Shida (Jepang) pada laga perempat final Indonesia Masters 2020.

Baca Juga: Greysia/Apriyani Jadi Wakil Indonesia Pertama yang Sukses Juarai Ajang Barcelona Spain Masters

Reli-reli panjang juga kerap tersaji di setiap gim.

Kendati berusaha menyerang dan menurunkan bola, Greysia/Apriyani tetap dipaksa bermain reli panjang oleh Stoeva/Stoeva yang memiliki defens cukup rapat.

"Pasangan Bulgaria ini main bagus, serangan mereka juga kuat. Kami sempat keteteran sampai di gim kedua," aku Greysia Polii, seperti dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.

"Kami mau mneyerang juga defens mereka susah ditembus. Akhirnya kami mau nggak mau harus tahan sampai lawan bisa mati (melakukan kesalahan) sendiri," ujarnya.

Bermain reli panjang dengan strategi lob serang jelas amat menguras tenaga.

Namun, justru di sinilah muncul kekuatan tambahan yang didapat Greysia/Apriyani.

Ketika mereka mulai terus dipaksa bermain reli oleh wakil Bulgaria, Apriyani menuturkan bahwa ada peran Eng Hian selaku pelatih mereka yang terus mengingatkan agar mereka mampu bertahan.

"Tadi (kemarin -red) penuh perjuangan ya. Dari gim pertama sampai pertengahan poin gim kedua. Tapi saat di gim kedua itu, Koh Didi (Eng Hian -red) bilang harus tahan, kuat pikirannya mau menang, mau menang," ungkap Apriyani Rahayu.

"Pada akhirnya, kami bisa keluar dari tekanan karena ada tujuannya,"

"Saat ketinggalan satu dua poin, di situ kami berpikir untuk mengembalikan situasi. Untuk bisa mimpin lagi," imbuhnya.