Find Us On Social Media :

Berimbas ke Aspek Finasial, BWF Diminta Lebih Sigap Soal Pembatalan Turnamen Akibat Virus Corona

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, saat ditemui pada sela konferensi pers.

SportFEAT.COM - Keputusan BWF membatalkan turnamen akibat virus corona yang sering terlalu mendadak berimbas ke aspek finansial PBSI.

Beberapa pekan terakhir, BWF terpaksa menunda atau bahkan membatalkan sejumlah turnamen akibat meluasnya wabah virus corona.

Yang terbaru adalah batalnya gelaran German Open 2020 (3-8 Maret) pekan depan.

Meski begitu, keputusan BWF dalam membatalkan turnamen ini terbilang kerap mendadak.

Sebelum German Open 2020, sudah ada bebrapa turnamen yang lebih dulu ditunda oleh BWF.

Di antaranya adalah Lingshui China Masters 2020 (25 Feb-1 Mar), Vietnam International Challenge 2020 (24-29 Mar) dan Polish Open 2020 (26-29 Mar).

Baca Juga: Rionny Mainaky Ungkap Poin yang Sering Bikin Gregoria Mariska Tunjung Tersandung

Keputusan pembatalan turnamen tersebut berimbas pada aspek finansial PBSI.

Dilansir SportFEAT.com dari BolaSport, Kabid Binpres PP PBSI, Susy Susanti, berharap BWF bisa lebih sigap dalam mengambil keputusan soal pembatalan turnamen.

Sebab, hal ini berkaitan erat dengan pendanaan para pebulu tangkis dan ofisial tim menuju turnamen tersebut.

Termasuk soal akomodasi dan tiket pesawat.

"Kami sudah booking, issued untuk hotel dan pesawat. Uang hotel tidak tahu bisa ditarik atau tidak," ungkap Susy Susanti.

Susy Susanti juga menyebut bahwa PBSI telah mengatur jadwal keberangkatan dan dan biaya turnamen pada beberapa rangkaian turnamen Eropa lainnya.

Bukan hanya Jerman, melainakn juga sudah sampai ke Inggris (All England Open 2020) dan Swsiss (Swiss Open 2020).

Baca Juga: Conor McGregor Jadi Bulan-bulanan Khabib Nurmagomedov Karena Satu Hal Ini

"Pembiayaan turnamen Eropa sampai Swiss sudah beres sebenarnya. Uang tiket pesawat semoga bisa dikembalikan. Paling tidak pemotongan saja, jangan sampai hangus," kata Susy.

"BWF itu perlu melihat situasi dulu yang bisa menyulitkan kami karena secara administrasi dan mengatur keberangkatan, jadi dobel ruginya,"

"Namun pembatalan baru diumumkan beberapa hari sebelum turnamen. Padahal semua sudah melakukan persiapan," imbuhnya.

Sampai saat ini, BWF belum memberikan pengumuman pembatalan turnamen lain.

Turnamen terdekat, All England Open 2020 (11-15 Maret) dikabarkan masih direncanakan untuk tetap bergulir.

Namun, Susy menuturkan bahwa PBSI tetap harus aktif menanyakan kepada pihak-pihak terkait demi menghindari kerugian lebih besar.

Sementara itu, pada All England Open 2020, Indonesia bakal mengirim sebanyak 15 wakil yang tersebar dari seluruh nomor.

Menurut rencana, turnamen prestisius Super 1000 itu akan digelar di Arena Birmingham, Londong, Inggris.

(*)

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on