Kekalahan Sindhu di Fuzhou China Open 2019 lebih megejutkan. Ia kalah dari tunggal putri peringkat ke-38 dunia asal taiwan, Pai Yu Po.
Setelah itu, di Hong Kong Open 2019 Sindhu juga kalah dari Busanan Ongbamrungphan.
Puncaknya adalah ketika Sindhu gagal lolos fase grup BWF World tour Finals 2019. Padhaal, Sindhu adalah juara bertahan di ajang tersebut.
Rentetan hasil minor yang dibukukan oleh pemain 25 tahun itu memang sempat dihubung-hubungkan dengan mundurnya Kim Ji-hyun.
Kim Ji-hyun adalah sosok penting di balik keberhasilan Sindhu menjadi Juara Dunia 2019. Akan tetapi, alasan tersebut tidak bisa dibenarkan.
Sebab, sebelum tampil di Kejuaraan Dunia 2019, performa Sindhu juga terbilang menurun sejak awal 2019.
Terutama setelah ia dikabarkan mendapat kontrak bernilai fantastis oleh sponsor Li-Ning.
Baca Juga: Mantan Kiper Real Madrid Dijatuhi Hukuman dari FA Akibat Tuduhan Rasis
Menyikapi banyaknya tekanan publik, Sindhu pun kini angkat bicara.
Ia merasa, hasil minor yang dituainya pada beberapa bulan lalu bukan karena ia bermain buruk.
"Ini bukan seperti karena saya yang bermain jelek (di beberapa turnamen). Tetapi saya hanya beberapa kali sering melakukan unforced error," ujar PV Sindhu dikutip SportFEAT.com dari Times of India.
Setelah menjadi Juara Dunia 2019, Sindhu sama sekali belum pernah berhasil kembali memijak partai puncak turnamen.
Termasuk pada dua turnamen awal tahun ini yakni Malaysia Masters 2020 dan Indonesia Masters 2020.
Pencapaian terbaiknya usai menjadi Juara Dunia 2019 adalah perempat final Malaysia Masters 2020 dan French Open 2019.
Uniknya, pada dua fase itu, Sindhu selalu kalah dari Tai Tzu Ying (Taiwan).
Alih-alih meratapi nasibnya, Sindhu pun kini bertekad untuk memperbaiki performanya, terutama di aspek mental.