Oleh sebab itu, pelatih asal Kroasia tersebut mengingatkan para pemainnya untuk mengendalikan diri dalam laga di Piala AFC 2020.
"Saya memberitahu pemain bahwa Piala AFC berbeda dengan Liga 1 Indonesia," ungkap Bojan, seperti dikutip SportFEAT.com dari Antara.
"Di Indonesia beberapa tekel mungkin lolos dari hukuman wasit, tetapi tidak di AFC,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Pemilik Olympiakos Terpapar COVID-19, Laga Manchester City vs Arsenal Kena Imbasnya
Seperti yang diketahui, di laga PSM Makassar vs Kaya FC tersebut, salah satu pemain Juku Eja Dedi Gusmawan menerima kartu merah, hasil dua kartu kuning.
Meski demikian, Bojan Hodak juga menyadari apa yang dilakukan pemainnya tak terlepas dari situasi di lapangan yang dapat memancing melakukan hal-hal di luar kendali.
Dalam kondisi ini, seorang pelatih tidak bisa melakukan apapun.
“Saat saya memberitahu pemain soal masalah ini pemain bisa saja membilang ‘iya’," ungkap Hodak.
"Akan tetapi, saat bermain, emosi bisa saja meledak-meledak karena kondisi adrenalin yang berbeda,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Mengeluh Sakit Tenggorokan dan Demam, Benarkah Kylian Mbappe Terpapar Virus COVID-19?
Dedi Guzmawan adalah pemain keempat PSM Makassar yang mendapatkan kartu merah di ajang Piala AFC 2020 sejak fase kualifikasi.
Sebelumnya, kartu merah diterima oleh Muhammad Arfan dan kapten tim Wiljan Pluim saat timnya menghadapi Lalenok United di leg kedua Kualifikasi Piala AFC 2020.
Selanjuta, bek asing Serif Hasic yang giliran mendapatkan kartu serupa pada laga perdana Juku Eja di Piala AFC kontra Tampines Rovers.
Baca Juga: Penampilan Tak Kunjung Membaik, Bintang Manchester United Siap Dilepas