Find Us On Social Media :

Nova Widianto Sebut Praveen/Melati Kini Mampu Tutupi Kelemahan Terbesar Mereka

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil memenangi babak semifinal ALl England Open 2020 yang dihelat di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (14/3/2020).

SportFEAT.COM - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dinilai pelatih telah berhasil menutupi kelemahan mereka, terutama sepanjang gelaran All England Open 2020.Tim bulu tangkis Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar juara All England Open 2020 melalui kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti meraih titel kampiun All England Open 2020.Praveen/Jordan sukses menaiki podium juara All England Open 2020 usai menampilkan performa fantastis sepanjang gelaran turnamen BWF World Tour Super 1000 itu.Puncaknya, pada babak final All England Open 2020, Minggu (15/3/2020) mereka sukses menaklukkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang notabene berstatus unggulan ketiga.

Praveen/Melati berhasil mengalahkan wakil Thailand tersebut dalam laga tiga gim 21-15, 17-21, 21-8.Kemenangan ini tentu menjadi hasil yang manis setelah pada beberapa turnamen awal tahun 2020 lalu, Praveen/Melati menelan kekalahan di babak-babak awal.Menurut pelatih ganda campuran, Nova Widianto,  Praveen dan Melati sama-sama telah membuktikan bahwa mereka mampu tampil memberikan yang terbaik.Bahkan, dalam kacamata Nova, kelemahan-kelemahan Praveen/Melati nyaris sama sekali tak terlihat selama tampil pada All England Open 2020.

Baca Juga: Bikin Ngilu! Insiden Cedera Horor Ini Paksa Anders Antonsen Menyerah di Semifinal All England Open 2020

"Kami sudah lihat kalau Praveen ada masalah di non teknisnya, sementara Meli (Melati Daeva Oktavianti) dari segi pertahanannya. Dan di sini hampir kelemahan mereka tidak kelihatan."Praveen bisa fokus, kalau salah bisa tetap fokus. Meli juga pertahanannya bagus, nggak gampang mati," ucap Nova.Pada laga final kemarin, Nova sebenarnya sempat mengkhawatirkan soal mental kedua pemain.Apalagi servis Praveen sempat berkali-kali dianggap fault oleh hakim garis atau service judge.Pelatih yang juga mantan pemain ganda campuran itu khawatir hal tersebut mengganggu kondisi mental Praveen maupun Melati.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Penampilan mereka semakin garang dan Praveen mampu memperbaiki cara servisnya agar selamat dari penialaian hakim garis."Untuk final tadi saya nggak takut soal pola mainnya, tapi lebih mentalnya, faktor psikologisnya. Terutama Meli, dia sering tegang kalau main di partai final. Apalagi ini All England. Tapi ternyata di luar dugaan, malah Meli yang luar biasa, dari babak awal hingga saat ini," ungkap Nova."Cuma memang sempat ada keganggu sebentar karena servisnya banyak difault. Tapi di game ketiga mereka bisa bangkit lagi," imbuhnya.

Berangkat sebagai pasangan unggulan kelima, Praveen/Melati sempat nyaris menelan kekalahan pada babak perempat final Jumat (14/3/2020) ketika berhadapan dengan unggulan kedua Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.Bagaimana tidak, Praveen/Melati yang kala itu gagal mengantongi gim pertama, sudah tertinggal jauh 10-18 pada gim kedua.Akan tetapi, di poin kritis tersebut mereka berhasil menunjukkan kelas mereka.Mental tak pantang menyerah diperlihatkan Praveen/Melati hingga berhasil meraup sembilan angka beruntun sebelum akhirnya membalikkan keadaan dan menang dengan skor akhir 15-21, 21-19, 21-19.

Baca Juga: Mantan Pemain Manchester United Sebut Pemain Sepak Bola Inggris Diperlakukan Seperti BabiNova Widianto pun berpesan agar Praveen/Melati mampu menjaga konsistensi mereka setelah menjadi juara All England Open 2020.Ia juga meminta kepada Praveen/Melati untuk menjaga konsentrasi mereka sekalipun dalam keadaan unggul jauh dalam setiap laga."Secara pribadi saya juga ada rasa leganya. Dulu pas jadi pemain dua atau tiga kali masuk final tapi belum bisa juara. Hampir juara juga akhirnya gagal, padahal sudah unggul jauh 11-5. Jadi tadi (kemarin -red) saya ingatkan terus, unggul jauh harus tetap fokus," ucap Nova.

"Karena mixed double (ganda campuran) itu saya rasa perubahan poinnya bisa lebih cepat. Contohnya pas Praveen/Melati ketinggalan 10-18 perempat final, akhirnya bisa menang. Efeknya jadi bagus. Mereka komunikasi juga jalan terus," tukasnya.Pada sisi lain, Nova menuturkan bahwa hasil ini bukan sesuatu yang mengejutkan baginya.Sebab, semua persiapan sudah dilakukan dengan matang."Semua dari segi persiapan, kami nggak kaget dengan hasil ini. Karena kami memang mempersiapkan semuanya. Kami lebih konsen untuk mempersiapkan individu mashing-masing dan bagaimana menutupi kelemahan mereka di lapangan,” jelas Nova.(*)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on