Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto menyampaikan bahwa para tim All England Open 2020 rencananya akan diwajibkan menjalani masa isolasi mandiri selama 14 hari ke depan."Dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan pemain serta tim ofisial, maka semua yang dari luar negeri, khususnya negara yang terdapat outbreak Covid-19, harus menjalani self isolation," tutur Achmad Budiharto.Selama menjalani masa isolasi mandiri, para peulu tangkis Indonesia akan dibuatkan program latihan khusus tersendiri.Untuk penjadwalannya dan pengaturannya sementara ini masih didiskusikan oleh pihak PBSI."Pemain yang baru pulang dari Inggris akan dapat program latihan khusus selama masa isolasi mandiri. Untuk jadwal dan pengaturannya masih kami diskusikan," ucap Budiharto.Selama masa isolasi mandiri tersebut, para atlet yang mengikuti All England Open 2020 bakal menjalani latihan menggunakan lapangan, fasilitas dan jadwal latihan yang terpisah dari atlet pelatnas yang lain.
Baca Juga: Pebasket NBA dari Tim Utah Jazz Ini Menyesal Besar Akibat Sepelekan Wabah Virus CoronaPBSI sendiri telah memutuskan bahwa penyambutan atlet yang tampil di final All England Open yang biasanya digelar di bandara Soekarno Hatta untuk saat ini ditiadakan.Indonesia sendiri berhasil mebawa pulang satu gelar juara dari nomor ganda campuran lewat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan satu runner-up ganda putra yang diraih Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.Menyeruaknya wabah virus Corona di Indonesia juga mebuat PBSI lebih waspada dalam memperketat aturan di kawasan Pelatnas Cipayung.Atlet dilarang keluar sama sekali dari pelatnas kecuali jika ada keperluan penting dan mendesak dan mendapatkan izin dari pelatih setrta tim dokter PBSI.Selain itu, PBSI juga menutup akses bagi semua tamu selama dua pekan ke depan, serta menerapkan SOP penggunaan ruang gym dan sterilisasi ruangan.Seluruh turnamen baik nasional dan internasional yang rencananya akan diadakan di Indonesia dalam sebulan ke depan juga resmi dibatalkan.(*)