Find Us On Social Media :

Hendra Setiawan Punya Satu Kelebihan yang Membuatnya Pantas Jadi Panutan Ganda Putra Negara Lain

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat berlaga pada babak pertama French Open 2019, di Paris Coubertin Stadium, Rabu (23/10/2019).

SportFEAT.COM - Kemampuan Hendra Setiawan menjadi playmaker membuatnya layak jadi sosok panutan ganda putra negara lain.

Hendra Setiawan menjadi salah satu pebulu tangkis Indonesia senior yang saat ini masih aktif bermain.

Meski usianya sudah menginjak 35 tahun, Hendra Setiawan mampu membuktikan diri sebagai pemain ganda putra yang layak disegani.

Saat ini Hendra Setiawan yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan bertengger di peringkat kedua dunia.

Hendra Setiawan sendiri sebenarnya bisa terbilang sudah memiliki gelar-gelar bergengsi yang cukup lengkap.

Selain gelar juara turnamen reguler, Hendra Setiawan sudah mengoleksi titel kampiun All England, Kejuaraan Dunia, medali emas Asian Games bahkan hingga medali emas Olimpiade.

Saat masih berpasangan dengan Markis Kido, Hendra Setiawan mampu meraih titel Juara Dunia 2007, medali emas Asian Games 2010 dan juga medali emas Olimpiade Beijing 2008.

Baca Juga: Tiga Pebulu Tangkis Muda Indonesia Masuk Daftar Pemain Berprospek Tinggi Versi BWF

Adapun bersama Mohammad Ahsan, pemain asal Pemalang itu sukses mengoleksi tiga gelar Juara Dunia (2013, 2015, 2019) dan medali emas Asian Games 2014.

Deretan prestasi Hendra masih amat banyak untuk disebutkan satu per satu.

Tidak heran, sosok Hendra sendiri banyak dikagumi pemain lain termasuk dari rival-rivalnya.

Salah satu pemain ganda putra India, Churag Shetty, tak segan memberikan pujian kepada Hendra.

Menurut Chirag Shetty, Hendra memiliki kemampuan sekaligus bakat istimewa sebagai pemain depan alias playmaker, yang membuatnya pantas dijadikan panutan bagi ganda putra lain.

"Sebagai pemain depan, Hendra Setiawan adalah pemain terbaik yang pantas untuk diteladani," ujar Chirag Shetty dikutip SportFEAT.com dari Times of India.

Salah satu hal yang membuat Shetty terkesima dengan Hendra adalah dari cara Hendra selalu berhasil menciptakan peluang serangan untuk partnernya.

"Cara Hendra mengontrol kok di dekat net dan menciptakan peluang (serangan) untuk partnernya yang (yang ada di belakang) sangat luar biasa," ungkap Shetty.

"Dengan keahliannya yang begitu bagus itu, dia masih saja bisa tetap kalem dan bersikap biasa saja," pujinya.

Chirag Shetty memang sempat berkesempatan berduet dengan Hendra Setiawan saat kompetisi Premier Badminton League 2020 di India, pada Februari 2020 lalu.

Keduanya bermain untuk tim Pune 7Aces. Duet Hendra Setiawan/Chirag Shetty pun menuai hasil yang cukup manis.

Sejak babak grup stage hingga semifinal, Hendra/Shetty hanya tercatat satu kali kalah.

Yakni pada saat Pune 7Aces berhadapan dengan Awadhe Warriors pada Tie ke-17. Hendra/Shetty takluk dari Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol (15-6, 9-15, 12-15).

Kala itu tim Hendra tetap berhasil menang dan berlanjut ke babak selanjutnya. Namun akhirnya Pune 7Aces harus terhenti di babak semifinal.

Saat ini Hendra Setiawan masih berusaha mengejar salah satu target besarnya yakni tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Mohammad Ahsan.

Hendra pernah berujar bahwa targetnya pada Olimpiade Tokyo 2020 adalah membawa pulang medali, apapun warnanya.

Duet Ahsan/Hendra sendiri sejauh ini masuk dalam daftar ganda putra Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 bersama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 sendiri untuk sementara ini ditunda hingga 2021 akibat pandemi virus Corona.

(*)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada