"Honda sama sekali tidak berencana melakukan perubahan apapun. Karena apa? Karena membuat mesin itu tidak selesai hanya dalam waktu lima menit (mudah -red)," tegas Alberto Puig dilansir SportFEAT.com dari Crash.net.
Puig mengatakan bahwa justru Honda adalah tim pertama yang menyerahkan berkas homologasi mereka ke pihak MotoGP.
Bahkan, MotoGP pun sudah mengonfirmasi bahwa Honda adalah satu-satunya tim yang sudah mengirim sampel mesin dan gambar digital fairing mereka, dari deadline yang sudah ditetapkan.
"Kami tim pertama yang memberikannya di Qatar. Fakta tersebut jelas sudah bisa menampik semua anggapan pihak lain. Tim lain malah belum, jadi sebenarnya yang diuntungkan siapa?" kata Puig.
"Satu-satunya hal yang bisa dikatakan adalah, jika ada yang bertindak curang pada MotoGP kali ini, jawabannya jelas bukan Honda. Karena IRTA sudah memiliki apa yang mereka minta (berkas homologasi) dari kami," tegas Puig.
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung yang Selalu Cerewet Soal Kondisi Para Pemain Selama Menjalani Latihan Mandiri
Sementara itu, soal kondisi Marquez. Puig mengakui bahwa sedikit banyak penundaan MotoGP memang bisa memberikan pembalap berjulukan The Baby Allien itu lebih banyak waktu menjalani proses pemulihan.
Terlebih, pada tes pramusim MotoGP 2020 lalu, Marquez juga sempat mengalami crash.
"Faktanya proses pemilihan Marquez bahkan belum 60 persen saat tes pramusim kemarin. Dan ya, saya akui adanya jeda sekarang bisa sedikit menguntungkan dirinya," ucap Puig.
"Namun perlu digarisbawahi, tidak ada yang menginginkan ini (pandemi virus Corona -red) terjadi. Tentu saja kami berharap MotoGP tetap bisa digelar selayaknya waktu normal," tandasnya.
(*)