Find Us On Social Media :

Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, Agenda Skuad Bulu Tangkis Indonesia Ikut Berubah

Anthony Sinisuka Ginting memberikan shuttlecock ke arena tribun Istora Senayan Jakarta saat berhasil memastikan diri melangkah ke babak final Indonesia Masters 2020, Sabtu (18/1/2020).

SportFEAT.COM - Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 selama satu tahun ke depan membuat rangkaian agenda PP PBSI ikut berubah.

Olimpiade Tokyo 2020 resmi ditunda akibat pandemi virus Corona yang tak kunjung reda.

Ajang empat tahunan yang awalnya dijadwalkan bergulir pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020 itu bakal dimundurkan setahun.

Dari hasil rapat IOC dan panitia pelaksana Jepang, Olimpiade Tokyo 2020 sudah merilis tanggal baru yakni akan dilaksanakan pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.

Adanya penundaan olimpiade jelas membuat skema dan agenda banyak otoritas olahraga berubah, tidak terkecuali PP PBSI.

Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto menjelaskan bahwa pihaknya mendukung adanya penundaan Olimpiade Tokyo 2020.

Sebab langkah tersebut memang terpaksa diambil demi memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan para atlet seluruh dunia.

Meski begitu, Achmad Budiharto tidak menampik bahwa ditundanya pesta olahraga terakbar di musim panas itu membuat PBSI kini harus melakukan banyak penyesuaian agenda.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Mundur Setahun, Usia Ahsan/Hendra Mulai Jadi Sorotan

"Keputusan ini dibuat tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal, dan tidak dipungkiri harus ada banyak penyesuaian juga dari pemain," tutur Achmad Budiharto dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.

"Harus ada adjustment dengan kondisi perubahan jadwal turnamen, program latihan, dan sebagainya," lanjutnya.

Mundurnya Olimpaide Tokyo 2020 ditakutkan beberapa pihak akan mempengaruhi performa sebagian pemain yang sedang berada dalam puncak performa mereka.

Terlebih, ada beberapa pemain Indonesia yang secara usia kini sudah menginjak usia senior.

Ada Mohammad Ahsan (32), Hendra Setiawan (35) dan Marcus Fernaldi Gideon (29)

Namun begitu, PBSI belum terlalu memusingkan hal tersebut.

"Kami harus melihat dulu perkembangannya, termasuk jika ada perubahan ketentuan dari BWF terkait kualifikasi olimpiade dan pembekuan rangking. Secara prinsip, PBSI akan mengirim pemain yang berpeluang besar mendapat medali," jelas Budiharto.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung yang Selalu Cerewet Soal Kondisi Para Pemain Selama Menjalani Latihan Mandiri

BWF sendiri saat ini tengah mempertimbangakn adanya pembekuan peringkat dunia.

Langkah tersebut diambil menyusul pengumuman terbaru terkait penundaan Olimpiade Tokyo 2020.

"BWF tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk membekukan peringkat dunia sampai turnamen kembali bergulir," tulis pernyataan resmi BWF.

"Namun kami masih terus berupaya mempetimbangkan solusi tersebut untuk memastikan pembekuan dan pencairan peringkat dunia nanti akan berlaku adil bagi seluruh pemain, dan kami akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat," tulis BWF.

Dengan adanya pembekuan peringkat dunia, maka poin-poin setiap pemain tidak akan hangus mengingat sejumlah turnamen ke depan nbanyak mengalami penundaan.

Sampai saat ini, Indonesia masih memiliki kans untuk meloloskan tujuh wakil menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Tujuh wakil tersebut diantaranya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljp, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja serta Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

(*)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada