SportFEAT.COM - Pemain muda Persebaya Surabaya, Zulfikar Akhmad Medianar Arifin menceritakan pengalamannya hingga menjadi pemain Bajul Ijo.
Bagi anak-anak di Kota Surabaya dan sekitarnya, menjadi pemain Persebaya Surabaya adalah sebuah cita-cita.
Hal tersebut juga berlaku untuk Zulfikar Akhmad Medianar Arifin.
Tumbuh di lingkungan pecinta klub berjuluk Bajul Ijo, Zulfikar secara natural menjadi seorang Bonek kecil.
Dirinya sejak kecil bahkan sangat senang bisa menonton sesi latihan Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Cerita Pemain Muda Bali United yang Bangga Bisa Setim Bareng Stefano Lilipaly
Hal itu pula yang mendorong putra dari Moch Gentur Mukti Arifin ini mempunyai cita-cita sebagai penggawa Bajul Ijo.
Keinginan itu semakin kuat setelah dirinya selalu diajak ayahnya untuk menyaksikan liputan Persebaya Surabaya.
”Dari sana tahu pemain hebat Persebaya seperti Anang Ma'ruf, Halil, Korinus Fingkrew," kata Zulfikar, dikutip SportFEAT.com dari laman klub.
"Lalu saya pun ingin mengikuti jejaknya,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Bek Bali United Beberkan Alasan Pilih Nomor Punggung yang Sering Dianggap 'Angka Sial'
Pengalaman tersebut ternyata memasuki pikirannya dan tak lama kemudian ia meminta kepada ayahnya agar dimasukkan ke Sekolah Sepak Bola (SSB).
Zulfikar akhirnya menjatuhkan pilihannya ke klub internal Bajul Ijo yakni Indonesia Muda (IM).
Klub ini memang terkenal sangat kondang di kota Pahlawan karena selalu konsisten mencetak pemain bintang seperti Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf dll.
”Ayah sendiri yang dulu mengantarkan saya latihan di IM,” kata pemain yang berposisi sebagai gelandang itu.
Cita-cita Zulfikar menjadi pemain Persebaya akhirnya mulai terwujud pada 2019 lalu saat dirinya diikutkan latihan Bajul Ijo senior.
Hal itu tak terlepas dari kontribusinya mengantarkan Persebaya U-20 menjuarai turnamen Elite Pro Academu U-20 2019.
Baca Juga: Persib Pastikan Tak Ada Tes COVID-19 Tahap Tiga meski Wander Luiz Positif Virus Corona
Zulfikar bukan satu-satunya pemain tim junior Bajul Ijo yang promosi ke tim senior.
Selain dirinya ada nama Koko Ari Araya, Muhammad Kemaluddin, Rizky Ridho, dan M. Supriadi.
Meski dirinya berhasil menembus skuad utama, Zulfikar tak seberuntung empat rekannya karena belum mendapat kesempatan bermain di Liga 1 2020.
”Artinya saya harus lebih semangat lagi dalam latihan, harus lebih baik agar bisa mendapatkan kesempatan bermain,” ungkap Zulfikar.
Baca Juga: Jeda Liga 1 2020 Akibat Virus Corona Jadi Kesempatan Bek Persebaya Pulihkan Cedera
Perjuangan tak mudah bakal dilalui oleh Zulfikar karena juga harus bersaing dengan nama-nama mapan.
Salah satunya adalah kapten tim asal Mali Makan Konate.