Find Us On Social Media :

Garang di Negeri Sendiri, Juventus Bak Singa Ompong kala Berkompetisi di Level Eropa

Logo Jventus

SportFEAT.COM - Berstatus sebagai raja di pesepakbolaan Italia, ternyata tak membuat Juventus garang di kompetisi Liga Champions.

Jika mendengar nama Juventus, pasti yang menjadi perbincangan adalah dominasi mereka di kompetisi sepak bola Italia.

Sejak didirikan pada 1 November 1897, klub beralias I Bianconerri tersebut sukses meraih 35 gelar Serie A, 13 trofi Copa Italia dan 8 kali menjuarai Piala Super Italia.

Akan tetapi di balik kegarangannya mereka di Negeri Pizza berbanding terbalik karena mencicipi kompetisi elite Benua Biru yakni Liga Champions.

Saat bertanding di kompetisi kelas satu Eropa, Juventus layaknya sepeti singa ompong.

Baca Juga: Gegara Pemain Buangan Ini, Manchester United Tombok Hampir Rp 1,3 Triliun

Bagaimana tidak, dari sembilan kali kesempatan bertanding di babak final Liga Champions, La Vecchia Signora hanya dua kali sukses membawa pulang trofi.

Dengan koleksi dua trofi "Si Kuping Besar" tersebut, Juventus bergabung dengan klub-klub legendaris Eropa seperti Nottingham Forest, Benfica, dan FC Porto.

Sementara itu, gelar perdana Liga Champions Juventus, mereka raih pada musim 1984-1985.

Saat itu, klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu sukses mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 1-0.

Sedangkan trofi kedua Juventus diraih saat mengalahkan Ajax Amsterdam pada musim 1995/1996 lewat adu tenfdangan penalti.

Baca Juga: Tak Betah Dikarantina, Pemain Celta Vigo Nekat Kabur Sejauh Ribuan Kilometer untuk Pulang Kampung

Akan tetapi, sebelum berhasil merengkuh trofi pertama pada 1985, Juventus sebenarnya dua kali masuk final Liga Champions.

Sayangnya mereka harus menerima kenyataan pahit setelah dikandaskan Ajax Amsterdam 0-1 pada 1973 serta dipermak Hamburg SV dengan skor identik pada 1983.

Setelah meraih trofi kedua Liga Champions pada 1996, Si Nyonya Tua mampu menembus lima pertandingan puncak ajang prestisius dengan hasil yang mengecewakan.

Dua musim beruntun tepatnya pada 1997 dan 1998, Juventus harus mengakui keunggulan dari Borussia Dortmund dan Real Madrid.

Baca Juga: Anthony Martial Banjir Kritik Pedas, Striker Watford Beri Pembelaan

Hampir sewindu tak mencicipi final Liga Champions, Juventus sebenarnya mempunyai harapan untuk menjadi juara pada 2003.

Saat itu mereka bertanding dalam tajuk All Italian Finals melawan AC Milan.

Akan tetapi dewi fortuna kembali menyambangi kubu Juventus setelah takluk dari I Rossoneri lewat drama adu tendangan penalti.

Seusai pertandingan puncak di Old Trafford tersebut, Juventus lama tak tampil mengesankan di Liga Champions.

Mereka harus menunggu hampir 12 tahun sebelum kembali merasakan atmosfer laga puncak Liga Champions.

Baca Juga: Langsingkan Skuad, Juventus Patok Harga Penjualan Miralem Pjanic

Pada final musim 2014-2015, Juventus bertemu dengan raksasa Liga Spanyol Barcelona.

Penampilan apik di sepanjang turnamen berakhir anti klimaks bagi para penggawa Juventus saat menerima hasil minor kontra La Blaugrana.

Carlos Tevez dan kolega harus menderita kekalahan dari Barcelona di laga final dengan skor cukup telak 1-3.

Setelah itu, tim yang berbasis di kota Turin itu kembali berada di laga puncak pada 2016/2017.

Nasib apes kembali dirasakan Juventus saat bertemu peraih gelar terbanyak Liga Champions Real Madrid.

Di laga final kala itu, skuad asuhan Massimiliano Allegri kalah telak dengan skor akhir 1-4 dari Los Blancos.

Baca Juga: Jual Mahal, Inter Milan Tolak Mentah Tawaran Barcelona

Meski memegang status sebagai klub paling sial di partai final Liga Champions, ternyata Juventus bukanlah satu-satunya klub yang merasakan hal itu.

Klub legendaris Portugal yakni Benfica adalah contohnya nyatanya.

Pada era Piala Champions, klub berjuluk Si Elang tersebut sanggup bermain pada tujuh partai puncak.

Sayang, lima pertandingan di antaranya berakhir dengan kegagalan.

Baca Juga: Inilah Kesaksian Louise McNamara, Salah Satu Wanita yang Dikencani Bek Manchester City Kyle Walker

Berbanding terbalik dengan catatan di atas, Real Madrid adalah klub paling sukses di partai puncak ajang sepak bola kasta teratas Eropa tersebut.

Los Blancos sukses menjejakkan kakinya sebanyak 16 kali di partai final Liga Champions, di mana hanya tiga berakhir dengan kegagalan.

Tim yang bermarkas di Estadion Santiago Bernabeu tersebut gagal menjuarai Liga Champions pada 1961-1962, 1963-1964, dan 1980-1981.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on