Find Us On Social Media :

Bukan Jadi Pemain Sepak Bola Profesional, Inilah Impian Sangar Kapten Real Madrid saat Masih Bocah

Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, berdebat dengan kapten Barcelona, Lionel Messi.

SportFEAT.COM - Kapten Real Madrid Sergio Ramos, ternyata mempunyai cita-cita menjadi seorang matador saat masih anak-anak.

Sergio Ramos merupakan salah satu pemain bertahan terbaik di dunia saat ini.

Selain pandai membaca situasi bertahan, kapten Real Madrid itu dikenal sebagai salah satu bek tersubur saat ini.

Akan tetapi di balik itu semua, Sergio Ramos mempunyai satu catatan negatif yakni soal gaya bermain.

Pemain berusia 34 tahun itu tak segan membuat pelanggaran-pelanggaran keras yang berujung dengan keluarnya kartu kuning bahkan merah dari saku wasit.

Baca Juga: Cerita Edgar Davids, Legenda Sepak Bola Belanda yang Identik dengan Kacamata Nyentrik

Ada cerita unik di balik permainan keras yang ditunjukkan pilar timnas Spanyol tersebut.

Ibunda Sergio Ramos yakni Paqui Ramos, menyebut hal tersebut tak terlepas dari cita-cita anaknya semasa masih kecil yakni menjadi seorang matador.

Bahkan ibunya mengatakan Sergio Ramos mempunyai berbagai pernak-pernik matador.

"Sergio memiliki perilaku keras sejak kecil. Hal itu dipengaruhi kebiasannya yang sering menyaksikan adu banteng," kata Paqui, dikutip SportFEAT.com dari Marca.

"Dia sempat mengutarakan niatnya menjadi matador," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Kangkangi Liverpool, Manchester United Jadi Klub Tersubur Sejak Era Premier League

Impian Ramos menjadi seorang matador itu cukup wajar mengingat daerah asalnya yakni Sevilla, memang dikenal sebagai surganya para matador.

Bahkan sekolah-sekolah matador menjamur di wilayah yang terletak di selatan Spanyol tersebut.

Sayang, keinginan Ramos untuk menjadi matador harus dikubur dalam-dalam karena tak mendapatkan restu sang ibu.

Paqui mengaku melakukan hal tersebut karena tak ingin melihat anaknya menantang bahaya.

Oleh karena itu, dirinya mengalihkan perhatian Sergio ke sepak bola dengan menitipkan sang anak di klub lokal FC Camas.

Baca Juga: Bukan Liverpool, Inilah Klub dengan Jumlah Kebobolan Paling Minim dalam Semusim Sejak Era Premier League

"Saat anak-anak, itu (menjadi matador) adalah mimpi. Saya selalu ingin menjadi matador. Namun, ibu saya tidak mengizinkan. Dia takut," kata Ramos, dikutip dari As.

"Akhirnya, saya harus mengubah mimpi itu dan menjadi pemain sepak bola."

Keputusan Piqui untuk mengarahkan pemilik 21 gol bersama timnas Spanyol itu ke sepak bola terbukti ampuh.

Bakatnya mulai tercium oleh Sevilla pada 1996 sebelum dipermanenkan oleh Real Madrid pada 2004.

Baca Juga: Tak Betah Dikarantina, Pemain Celta Vigo Nekat Kabur Sejauh Ribuan Kilometer untuk Pulang Kampung

Pemilik nomor punggung 4 di Real Madrid ini total telah mempersembahkan 4 gelar La Liga, 2 Copa del Rey, 5 Supercopa de Espana, 4 trofi Liga Champions, 3 Piala Super Eropa, dan 4 Piala Dunia Antarklub.

Ramos juga berhasil mengharumkan Spanyol dengan menjuarai Piala Dunia 2010 serta dua Piala Eropa (2008, 2012).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on