Find Us On Social Media :

Jeda Turnamen Bikin Chou Tien Chen Seperti Kembali Jadi Anak Sekolahan

Pebulu tangkis tunggal putra nomor dua dunia, Chou Tien Chen (kiri) merasa seperti kembali menjadi anak sekolahan selama jeda turnamen BWF.

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra nomor dua dunia, Chou Tien Chen merasa seperti kembali menjadi anak sekolahan selama jeda turnamen BWF.

Chou Tien Chen menjadi satu dari sekian banyak pebulu tangkis yang ikut merasakan jeda turnamen akibat virus Corona.

Seperti diketahui, BWF telah menangguhkan beberapa turnamen bulu tangkis sampai tiga bulan ke depan.

Setidaknya sampai Juli 2020, tidak akan ada turnamen BWF apapun yang bergulir selama pandemi virus Corona belum berakhir.

Baca Juga: Di Balik Kharismanya yang Kuat, Lee Yong-dae Ternyata Masih Belum Punya Dua Gelar Besar Ini

Jeda kompetisi selama tiga bulan tentu cukup lama bagi Chou Tien Chen dan para pebulu tangkis lainnya.

Chou Tien Chen sendiri bahkan merasa ia kini justru seperti kembali menjadi anak sekolahan.

"Rasanya saya seperti kembali menjadi anak sekolahan. Sewaktu sekolah kan tidak banyak turnamen yang bergulir, dulu kami hanya bertanding setiap dua sampai tiga bulan sekali," kata Chou Tien Chen dilansir SportFEAT.com dari BWF Badminton.Adanya jeda turnamen yang cukup lama memang bisa jadi membuat para pemain kehilangan ritme atau feel bertanding.Meski begitu, Chou Tien Chen yang kini didapuk menjadi tunggal putra terbaik Taiwan tersebut mencoba mengambil sisi positifnya.

Baca Juga: Petenis 15 Tahun Penakluk Venus Williams Ini Sempat Pupus Harapan karena Merasa Tak Normal"Sekarang saya bisa punya waktu lebih banyak untuk mempersiapkan turnamen daripada harus rajin ikut turnamen tiap dua-tiga pekan terus menerus," ucap Chou."Bagi saya, jeda kompetisi ini jelas menjadi kesempatan saya untuk beristirahat dan recharge," ungkapnya.Pandemi virus Corona tidak hanya membuat agenda turnamen BWF ditunda.Ajang empat tahunan bergengsi Olimpiade Tokyo 2020 juga ikut terkena dampaknya hingga terpaksa diundur tahun depan pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.

Menurut Chou, alih-alih kecewa soal penundaan Olimpiade, juara Indonesia Open 2019 tersebut justru merasa penundaan itu bisa menjadi tambahan waktu."Itu bagus karena saya jadi memiliki waktu lebih untuk persiapan. Awalnya kita semua hanya tinggal punya waktu tiga bulan, tapi sekarang kita ada waktu setahun," kata Chou."Selama setahun nanti itu saya bisa memanfaatkan untuk berlatih lebih keras, melatih keseimbangan dan stabilitas saya. Saya juga bisa menambah power dan speed saya. Jadi saya akan benar-benar menggunakan waktu ini untuk persiapan sebaik mungkin," tandasnya.(*)